Kalau pada tulisan sebelumnya telah diulas sedikit mengenai soft goods pada control valve, maka pada posting kali ini TeknisiInstrument akan mencoba untuk memberikan gambaran bagaimana cara mengganti salah satu soft goods pada control valve, yaitu Packing Set.
Seperti biasanya, awali pekerjaan dengan Permit to Work, Job Safety Analysis, LOTO dan dokumen lain yang diperlukan agar kita bekerja dengan aman.
Ubah mode control dari control valve yang bersangkutan ke manual, dan yakinkan ada operator yang menjaga bypass valve, untuk jaga-jaga jika proses menjadi tidak stabil. Lain halnya jika memang sedang shutdown.
Lakukan isolasi, tergantung dari risk matrix-nya, bisa dengan single-block, double-block, double-block-and-bleed, atau apapun, yang jelas, isolasi control valve agar tidak terhubung secara proses. Tapi, di sini TeknisiInstrument tidak sedang membahas isolation, mungkin harus belajar lagi agar memahami apa itu isolation. Mungkin lain kali.
Kembali ke topik.
Setelah control valve terisolasi, buang semua tekanan yang berada di dalam valve, dengan cara membuangnya melalui saluran bleed atau vent atau apapun namanya, agar kita tidak terpapar oleh lepasnya tekanan mendadak yang mungkin bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Ingat, kalau tekanan menerpa sebuah bidang, maka akan menjadi gaya, yang mungkin bisa memukul kita jika kita berada pada line-of-fire… eh.. koq belok lagi topiknya.
Kembali ke topik. Dimulai dari cara melepaskan, masangnya nanti aja.
Biar aman, putus supply tegangan (kabel sinyal 4-20mA, atau kabel loop) dari marshalling cabinet.
Lepaskan tubing signal yang menuju ke aktuator, kemudian ganti dengan air supply yang memakai regulator. Ini berfungsi untuk menggerakkan control valve secara sementara dari regulator.
Naikkan tekanan dari regulator yang menuju ke actuator tadi pelan-pelan, sampai posisi stem berada pada 50%. Ingat! Tekanan tidak boleh melebihi tekanan maksimum yang tertera pada name plate. Posisi stem dibuat 50% aga plug dari valve bisa longgar keluar dari trim atau cagenya.
Jika aktuatornya cukup besar dan berat, siapkan juga alat angkat atau sling atau apapun namanya agar bisa membantu mengangkat saat melepaskan aktuator.
Lepaskan penghubung stem atau klem stem (stem connector or stem clamp). Ukur dan catat jarak antara stem bagian atas dan stem bagian bawah, untuk referensi saat pemasangan nanti.
Lepaskan mur packing flange.
Longgarkan dan lepaskan baut yang menghubungkan yoke ke bonnet.
Angkat aktuator dari body dengan menggunakan sling, jika memang berat.
Buang tekanan udara pelan-pelan dari aktuator.
Lepaskan selang udara sementara yang tadi dipasang ke aktuator.
Karena keburu coffee break, sudah dulu aja sampe lepas actuatornya.. nanti kesempatan lain Insya Allah kita lanjutkan tulisannya dengan cara bongkar softgoods, terutama packingnya…
Disclaimer:
Tulisan ini bukan merupakan panduan praktek, hanya tulisan praktis yang menggambarkan pekerjaan seorang Teknisi Instrument, TeknisiInstrument tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkanyang ditimbulkan dari tulisan ini.
Luar biasa, simple mudah dah praktis bagi orang awam…di tunggu ilmu2 praktis selanjutnya Bos…
Matur Nuwun Kang Mas Barowo…
Insya Allah dilanjut.
Salam,
TeknisiInstrument
Mode “menyimak” on 🙂
Sok atuh.. mana artikelna?
Pingback: Mengganti Packing Set Pada Control Valve: Bagian 2 (Melepaskan Packing Set) « Teknisi Instrument
permisi numpang baca, …….. dan makasih ulasannya.
Marii, silakan…
kembali kasih.
Terima kasih juga sudah mampir di blog ini.
Salam,
TeknisiInstrument
super sekali kang…
enya oge abdi masih pelajar.
lumayan lah rada aya gambaran kanggo di industri…
nuhun…
Terima kasih,
Syukur alhamdulillah kalau memang bisa memberi gambaran tentang pekerjaan di industri.
Semoga proses belajarnya lancar ya..
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini.
Salam,
TeknisiInstrument
Pingback: Mengganti Packing Set Pada Control Valve: Bagian 3, Tamat (Memasang Packing Set dan back-in-service) « Teknisi Instrument
namabah ne pa. mintanya hehehe….
klo boleh, saya minta postingan untuk step mengkalibrasi dengan menggunakan hart comunicator…..
Hatur,nuhun….
Pak Mamet,
Insya Allah akan saya coba buat posting-nya. doain saja semoga saya bisa melakukannya. hehehe.
btw, terima kasih sudah mampir.
Salam,
TeknisiInstrument
Haturnuhun postingannya untuk teknisi intruments sangat bermanfaat, perkenalkan nama saya deni, saya orang baru di dunia instrument, mohon bingbingannya kepada para senior, ada yang bisa bantu bagaimana cara mengganti positioner pada pcv dan aspek apa saja yang di perhatikan, mohon pencerahaanya kepada para senior
Terima kasih banyak atas postingannya, sangat membantu, perkenalkan nama saya deni, saya baru di dunia instrument, mohon bingbingannya kepada para senior, klo boleh bisa minta tolong di jelaskan bagaimaa cara penggantian positioner pada pcv dan aspek apa saja yangvperlu di perhatikan, terima kasih banyak saya ucapkan
Pak Deni
Salam kenal.
Di dalam manual book positioner bersangkutan, biasanya dijelaskan bagaimana cara memasang positioner tersebut pada actuator control valve.
Kalau boleh tahu, actuator dan positioner-nya merk dan tipe apa ya?
Secara umum, positioner yang digunakan harus kompatibel dengan actuator yang akan dipasangi positioner tersebut, terutama mounting-nya
Salam,
TeknisiInstrument
numpang nyimakmang,.maklum,masi awam..:)
Terima kasih atas kunjungannya, mari kita belajar sama-sama…
Salam,
TeknisiInstrument
gampang jg pekerjaan valve wlupn kita orng awam .
Pak Ardiansya,
Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini.
Ya begitulah Pak, apapun pekerjaanya, kalau kita faham, insya Allah akan terasa gampang… hehehe.
Salam,
TeknisiInstrument
Maaf, mau tanya. kalau sudah membongkar control valve lagi harus air seat leakage test lagi tidak? terima kasih
Tergantung dari spesifikasi control valve bersangkutan, kalau leak-nya harus memenuhi standar angka tertentu, maka disarankan untuk dilakukan.
Salam,
TeknisiInstrument
Pingback: Mengganti Packing Set Pada Control Valve: Bagian 3, Tamat (Memasang Packing Set dan back-in-service) | kontrolproses
mantap bang….
semoga ladang amal kelak.
kalo ado cara perbaikan
ESDV
Aamiin.