Akar Tiga pada Tegangan Tiga Fasa, Dari Mana?

By | 1 Maret 2015

Sudah lama TeknisiInstrument tidak posting di blog ini. Ada sebuah bahan dari hasil obrolan, yang memang agak melenceng dari dunia instrumentasi, yaitu tentang salah satu cara mengetahui darimana akar tiga pada perhitungan tegangan tiga fasa, tapi tidak masalah, namanya ilmu, insya Allah bermanfaat.

Pada saat obrolan ringan dengan teman, ada sebuah pertanyaan yang menarik: “Kalau tegangan fasa ke netral adalah 220V, mengapa tegangan fasa ke fasanya menjadi 380V?” Teman yang satunya lagi menjawab, “380 kan di dapat dari 220 dikalikan akar tiga”. Yang punya pertanyaan kembali bertanya, “Naahh… sekarang, darimana datangnya akar tiga itu?”.

Dari obrolan ringan tadi, TeknisiInstrument teringat diskusi dulu dengan seseorang saat TeknisiInstrument bekerja di power plant, walaupun TeknisiInstrument bukan seorang tukang listrik 🙂

Tegangan Tiga Fasa

Tegangan tiga fasa sering digambarkan dengan tiga buah garis dengan satu ujung saling bertemu, sehingga setiap garis membentuk sudut 120 derajat. Sudut itulah yang disebut sudut perbedaan fasa antara satu fasa dengan fasa lainnya sebesar 120 derajat. Seperti diperlihatkan pada gambar berikut:

3 fasa

Untuk mencari darimana datangnya akar tiga, Mari kita coba gunakan perhitungan matematika sederhana, dengan bantuan gambar sebagai berikut:

3 fasa detail

Angka-angka dalam lingkaran adalah nama gambar.

Gambar 1 adalah representasi dari tegangan tiga fasa dan netral, dimana tegangan fasa ke netral adalah 220V (VRN=220V, VSN=220V, VTN=220V)

Gambar 2 merupakan cuplikan dua buah fasa, dimana antara dua fasa berbeda sudut 120 derajat.

Gambar 3, ditarik garis dari R ke S, yang merepresentasikan tegangan antar fasa atau VRS

Gambar 4, bidang segitiga RSN, dibagi dua dengan menarik garis NA, sehingga terbentuk dua buah segitiga yang memiliki bentuk serupa, dengan sudut RNA=sudut SNA, sebesar 60 derajat.

Gambar 5, merupakan potongan segitiga RNA dari gambar 4, dari gambar inilah dasar perhitungan akan dimulai.

Ingat rumus untuk menghitung kaki-kaki segitiga. Dengan mengacu pada gambar 5, didapat:

rumus1

Dari perhitungan di atas, kembali ke gambar 4, RS=RA+AS, dan RA=AS, sehingga RS=RA+RA atau RS=2RA, sehingga:

rumus2

Sehingga VRS=380volt

Hal serupa berlaku utuk VST dan VTR

 

Disclaimer: TeknisiInstrument bukanlah seorang teknisi listrik yang mengerti seluk beluk teknik kelistrikan, tulisan ini dibuat hanya sebagai sharing mengenai perhitungan tegangan tiga fasa yang pernah TeknisiInstrument dapatkan dulu, darimana asalnya akar tiga pada perhitungan tegangan tiga fasa. 

23 thoughts on “Akar Tiga pada Tegangan Tiga Fasa, Dari Mana?

  1. Pingback: Akar Tiga, Dari Mana? | benyindrawans's Blog

  2. Andri

    Hebat sekali penjelasan nya, simple tapi mudah dipahami.
    Request dong pak, untuk perhitungan dasar level, flow, temperature, dan pressure hehe
    Terimakasih banyak atas ilmunya.

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Pak Andri,
      Salam kenal dan terima kasih dukungannya.
      Maaf, perhitungan apa yang dimaksud?
      Kalau ada contoh kasus, mungkin bisa kita pelajari bersama 🙂

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  3. Pingback: Akar Tiga, Dari Mana? | Teknisi Instrument | alisyaputra's Blog

  4. Muhammad Aldrin

    Thank you mas perhitungannya, baru ngeh saja perhitungannya.
    Instrument & listrikk saling berhubungan.
    Mampir di blog saya, belajarlistrik.com

    Reply
  5. Andi'Munair

    terimakasih atas penjelasannya, semoga barokah.
    oh iyah saya mo nanya ni, dalam prsamaan segitigadaya, tpi khusus yg 3 fasanya.
    kn biasa ada tuh penggunaan akar 3 atau hnya 3 saja dlam rumus daya reaktif dan daya aktifnya. mohon penjelasannya.

    Reply
  6. ISWANTO

    MAU TANYA PAK
    V3 ITU NILAINYA BERAPA YA ? KOK HASIL AKHIR BISA DAPAT 380
    MOHON PENCERAHANYA

    TERIMA KASIH

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Pak Iswanto, salam kenal.
      Artikel di atas itu menuliskan dari mana didapat 380V pada sistem tegangan 3 fase.
      Lengkap dengan rumus dan ilustrasinya.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  7. Swardeno

    MashaAllah… Luar biasa… Jarang2 ada postingan bagai ini… Saya bekerja di power plant morowali yg investornya dr cina… Belajar dr buku2 cina ttg ini bukan pekerjaan mudah… Trimakasih… Di tunggu updatenya…

    Reply
  8. Rufi'ul Janah

    Pak mau tanya kalu tegangan fasa-fasa atau tegangan 2 fasa itu perhitungan pakai tetap pakai akar 3 tidak nya?

    Reply
  9. budi

    Ass. pak kenapa perhitungan sudutnya memakai sin 60 ? asalnya darimana? kenapa tidak cos atau tan.terima kasih….

    Reply
  10. Zaidan

    Penjelasan yg sederhana dan mudah di pahami, buat orang awam seperti saya, tapi dalam praktek kalo kita ukur dengan multitester tegangan R-S atau S-T kok tidak 380, atau salah dalam mengukur, atau ada alat ukur khusus yg di gunakan.
    Mohon penjelasanya

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Pak Zaidan?
      Berapa tegangan Fasa-Netral saat itu? Jangan-jangan bukan 220.
      Voltmeter biasa bisa. Tapi lebih baik yang punya fitur “true rms”

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*