Setelah sekian lama tidak menulis, TeknisiInstrument mendapat bahan diskusi sederhana namun mendasar, akhirnya dijadikan posting kali ini, yakni mengenai pengertian range dan span dalam dunia instrumentasi.
Berikut adalah cuplikan diskusi https://www.teknisiinstrument.com/qa/tanya%E2%99%A5jawab-2/#comment-805
Bahan Diskusi:
“ass bg,
range sama span itu di control process apaan artinya ya ?”
Diskusi:
Wa ‘alaikum salam wrwb.
Bang Ryan Pratama, terima kasih sudah mampir di blog ini.
Range merupakan rentang ukur dari nilai terrendah (lower range value = LRV) dari parameter yang akan diukur sampai dengan nilai tertinggi (upper range value = URV) dari parameter yang akan diukur. LRV merupakan nilai dimana sebuah instrument harus mengeluarkan/menerima nilai 0% pengukuran (misalnya 4mA), dan URV merupakan nilai dimana sebuah instrument harus mengeluarkan/menerima nilai 100% pengukuran (misalnya 20mA).
Sedangkan span merupakan selisih diantara URV dan LRV.
Misal:
►Range= 0 sampai 150 PSI (LRV=0PSI; URV=150PSI) ; Span=150-0=150 PSI
►Range= 50-300 degC (LRV=50 degC; URV=300 degC); Span=300-50=250 degC
Namun ada beberapa vendor/manufacturer instrument yang menyebutkan hal spesifik mengenai range, misalnya untuk sebuah transmitter, disebutkan max sensor module range = 0-800 PSIG, kadang-kadang disebut sensor limit =800 PSIG. Dan untuk ketahanan sensor dari pressure, disebut MAWP (maximum allowable working pressure), misalnya MAWP=3000PSIG.
Dari contoh ini bisa disimpulkan bahwa transmitter tersebut:
– Tahan diberi tekanan sampai 3000PSIG.
– Hanya bisa mengukur tekanan sampai 800PSIG.
– Memiliki range maximum (dan bisa dikalibrasi) antara 0 sampai 800 PSIG.
– Span maximumnya adalah 800 PSIG.
– Bisa dikalibrasi 0-100; 0-200; 0-300; 0-325, 0-750, 0-800 asal jangan melebihi 0-800.
Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan istilah, bisa mengacu pada buku manual masing-masing instrument.
Semoga membantu, dan mohon maaf jika ada kekeliruan.
Salam,
TeknisiInstrument
Disclaimer: Tulisan di atas mungkin bukan definisi resmi atau yang sebenarnya menurut standard organisasi profesional, tulisan di atas hanya pendapat pribadi TeknisiInstrument, jadi kesalahan sangat mungkin terjadi.
kang teknisi saya bade tumaros apa saja persyaratan dalam pemilihan jenis atau tipe flowmeter misal: magnetic, turbin, dp, ultrasonic, coriolis, vortex flowmeter dll?
Kang Yogie Ramdhani,
Diskusi sejenis sudah pernah ada di blog ini, mungkin bisa mengacu pada link berikut:
https://www.teknisiinstrument.com/qa/tanya%e2%99%a5jawab-2/#comment-705
Salam,
TeknisiInstrument
Assalamualaikum…
Kang mohon pencerahan, bagaimana cara menentukan range transmitter untuk level yang mempunyai dua cairan contohnya dalam tangki tertutup ada air dan solven yang mana level air di jaga jangan sampai drop sehingga solven ke buang.
trims,
hadi
Wa ‘alaikum salam wrwb.
Kang Hadi Hidayat,
Sebelumnya, saya asumsikan dalam sebuah bejana/tangki, terdapat dua jenis cairan yang memiliki perbedaan masa jenis, air dan solvent.
Dalam kasus ini, saya asumsikan, misalnya air memiliki SG (specific gravity) yang lebih tinggi (berat) dibanding solvent, sehingga air berada di bawah dan solvent berada di atas (mohon disesuaikan jika asumsi saya salah).
Untuk mengukur level air, pada kasus ini berada di bawah solvent, bisa menggunakan interface level transmitter, bisa menggunakan yang model guided wave radar, displacer/floater, atau jenis lainnya. Dengan menggunakan floater dan dipadukan dengan magnetostrictive level transmitter, biasanya kedua level bawah (air) dan atas (solvent) dua-duanya bisa diukur, ada salah satu merk yang satu transmitter dengan dua floater bisa membaca kedua level tersebut.
Menurut saya, agak sulit mengukur interface level dengan differential pressure transmitter, karena DP transmitter tidak mengenal perbedaan SG,
Sekedar baca-baca, silakan di-google dengan keyword “interface level transmitter”, atau klik link ini: https://www.google.com/search?q=interface+level+transmitter&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
Mohon maaf jika kuarang pas.
Salam,
TeknisiInstrument
ass..met malam…mau tanya kang…apa pengertian profibus pada istrument.
Wa ‘alaikum salam wrwb.
Met malam Mas/Mbak Doris. Terus terang, secara praktik, saya belum pernah menggunakan teknologi profibus. Tapi secara definisi, profibus merupakan protokol komunikasi untuk menghubungkan peralatan-peralatan instrument yang berada di lapangan (field devices) seperti transmitter, control valve, dll, dengan device kendali yang berada di control room (control equipment room). Atau dengan kata lain, merupakan protokol komunikasi untuk menghubungkan/mengkomunikasikan plant control module (field devices) dengan automation module. Profibus menggunakan kabel single pair sehingga tidak diperlukan sepasang kabel untuk setiap field device, tetapi dengan cara meng-link-kan setiap device dengan kabel single pair, dengan memberikan alamat untuk setiap device.
Mohon maaf kalau kurang tepat.
Salam,
TeknisiInstrument
Assalamualaikum
Kang saya mau tanya. Di name plate transmitter tidak tertera nilai calibration range. Untuk saya tau range nya gimana ya kang? Dan yg di maksud USL dan LSL itu apa ya? Apa USL dan LSL bisa di jadikan patokan? Terimakasih
Wa ‘alaikum salam wrwb.
Pertanyaannya mirip, sudah dijawab di link berikut:
https://www.teknisiinstrument.com/qa/diskusi-bagian-4/#comment-1799
Salam,
TeknisiInstrument
kang salam bani instind.
bagaimana mengetahui MAWP dari transmitter, apa dari datasheet transmitter tersebut?
Ploblem:
tipe transmitter EJX110A yang digunakan dengan range di platename – 206 to -32 inH2O. ketika sya komunikasi dgn hart 475 range existing 237 to 401 inH2O dengan output sektar 60%. user meminta untuk rerange menjadi -206 to – 32 inH2O. hasilnya outofrange dengan indikasi “AL30”. kenapa itu bisa terjadi? Apa perlu d kalibrasi ulang?
dari hasil perhitungan mengikuti rumus
https://www.teknisiinstrument.com/2011/03/27/mengkalibrasi-level-transmitter-sistem-dua-seal-bagian-4-tamat-elevated-zero/#comment-500
dari akang didapat :
H = -370 cm
h = -441 cm
sf = 1.07 inh20
sp = 0.9 inh20
LRV = -185.7 inH2O
URV = -54.6 inH2O
ketika dimasukan tetap sama transmitter “AL30”..
apa tank harus dikosongkan dahulu dan dilakukan kalibrasi ulang?
MAWP (Maximum Allowable Working Pressure) bukan range transmitter, tetapi tekanan maksimum yang bisa ditahan oleh sensing element dari transmitter tersebut. MAWP bisa dilihat di datasheet dan/atau di nameplate-nya.
Untuk kalibrasi, lihat dulu sensor range-nya, nilai LRV dan URV harus berada rentang sensor range. Pada (differential) pressure transmitter biasanya ada Lower Sensor Limit (LSL) dan Upper Sensor Limit (USL), mungkin istilahnya berbeda untuk setiap merk transmitter. Nilai kalibrasi harus berada di antara nilai LSL dan USL.
LRV dan URV harus belih besar dari LSL dan harus lebih kecil dari USL.
LRV harus lebih kecil dari URV.
Arti AL30 biasanya bisa dilihat di manual book transmitter yang bersangkutan.
Salam,
TeknisiInstrument
kang saya mau tanya.
kenapa setiap perubahan range pengukuran hasil yang didapatkan pada pengujian selalu berubah semakin buruk?
Problem :
Pengukuran output daya pada batas frekuensi 518 MHz – 686 MHz menggunakan spectrum analyzer. Awal saya ambil range 500 MHz – 700 MHz agar batas frekuensi yang diukur bisa berada di tengah-tengah layar. Nilai yang didapat pada frekuensi 518 MHz itu sebesar – 81. Lalu saya coba perbesar kembali range nya untuk melakukan pengukuran frekuensi yang lebih kecil, contoh batas frekuensi yang diukur 518 MHz – 526 MHz. jadi saya ambil range 510 MHz – 530 MHz. Nah nilai pada frekuensi 518 MHz jadi turun sebesar – 123 MHz. Itu kenapa ya kang? apa perubahan range itu berpengaruh pada pengukuran atau bagaimana?
pengukuran menggunakan Oscilloscope Series MDO4000C Tektronix
Dear Mbak (atau Mas) Shelly Adirsty,
Sudah diperiksa skala gain pada probe? Yakinkan juga sudah di kalibrasi untuk skala division-nya.
Yakinkan gelombang yang terlihat dilayar saat kalibrasi probe, sesuai dengan nilai kalibrasi pada oskiloskop tersebut.
Yakinkan juga yang diukur terbebas dari sumber interferensi.
Salam,
TeknisiInstrument