Pernahkan Anda mengalami komputer crash dan tidak bisa booting sebagaimana mestinya, kalaupun bisa booting, beberapa program corrupt? Jika Anda mengalami hal tersebut dan kita memiliki image backup (atau kloningan harddisk), kita bisa langsung me-restore-nya dengan mudah, dan komputerpun berjalan kembali. Mungkin hanya kehilangan beberapa state dari Windows dan program aplikasi. Tapi jika kita memiliki backup untuk windows state, dan data log dari program HMI, maka kita bisa me-restore-nya kembali setelah komputer kita restore dengan image backup terakhir.
Umumnya image backup dilakukan lebih jarang dibanding dengan backup datalog. Misalnya backup untuk data log dilakukan bulanan, sedangkan image backup dilakukan 6 bulanan atau bahkan tahunan, tergantung regulasi yang diberlakukan di perusahaan masing-masing.
TeknisiInstrument pernah mengalami masalah saat akan melakukan image backup komputer HMI pada TT4000 Solar Taurus 70 Generator Set. Software yang digunakan untuk melakukan image backup saat itu adalah Acronis True Image Home 2010 PC Backup & Recovery (TIH2010). Saat image backup berlangsung, TIH2010 tidak bisa mendeteksi resolusi monitor sehingga backup tidak bisa dilakukan. Hal ini terjadi mungkin karena PC yang digunakan merupakan customized PC yang digunakan untuk industrial PC, yang mungkin driver vga-nya tidak umum sehingga TIH2010 tidak bisa mendeteksi vga card-nya.
Apa mau dikata, TeknisiInstrument mencoba cara lain dengan menggunakan PC lain sebagai host-nya untuk menjalankan TIH2010 dan dengan demikian TeknisiIntrument harus melepas harddisk PC yang terpasang pada panel TT4000 tersebut.
Berikut langkah-langkah yang pernah dilakukan oleh TeknsiInstrument:
Identifikasi dulu PC yang mau kita image backup.
Setelah diketahui bahwa harddisk memiliki konektor IDE, maka siapkan USB to IDE adapter agar komputer lain bisa mendeteksi harddisk tersebut sebagai external harddisk.
Agar proses monitoring dan control dari TT4000 tidak terganggu, maka perlu dipasang HMI backup yang bisa menggantikan fungsi HMI utama yang akan kita image backup. Maka TeknisiInstrument memasang laptop sebagai HMI pengganti, yang di dalamnya sudah terpasang dan running aplikasi TT4000.
Setelah laptop sebagai HMI pengganti berfungsi dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mematikan komputer HMI utama dan melepaskan harddisk untuk dipasang pada komputer lain sebagai hardisk external.
Setelah harddisk terlepas, kemudian langkah selanjutnya adalah memasangnya pada adapter USB-IDE.
Kemudian memasang harddisk tersebut sebagai harddisk external, dan ditancapkan pada laptop lain, tapi sayang sekali, TIH2010 tidak bisa mendeteksi harddisk tersebut, selidik punya selidik, ternyata power dari USB port laptop tidak cukup kuat untuk menghidupi harddisk yang kita jadikan harddisk external tadi. Sehingga perlu dicari cara agar harddisk mendapat catu daya yang cukup agar bisa dideteksi oleh sistem.
TeknisiInstrument selanjutnya menggunakan PC desktop, kebetulan ada maintenance PC yang biasa dipakai untuk troubleshooting.
Harddisk-pun sekarang mendapat catu daya dari power supply PC dekstop yang memadai, sehingga TIH2010 bisa mendeteksi harddisk saat PC Desktop booting dengan TIH2010 tersebut. Sehingga image backup-pun bisa dilakukan.
Alhamdulillah, imaga backup bisa dilakukan.
=================================
Disclaimer and Warning: Isi dari artikel ini bukan merupakan panduan melakukan backup, tapi hanya langkah yang pernah dilakukan oleh TeknisiInstrument untuk mensiasati masalah yang dihadapi. TeknisiInstrument tidak bertanggung jawab jika ada perkara apapun yang mungkin timbul baik secara langsung maupun tidak langsung dari tulisan ini. Pada artikel ini terdapat foto fasilitas/alat/equipment sebuah perusahaan, mohon untuk tidak mengunduh/men-download foto-foto tersebut untuk tujuan apapun tanpa seijin dari TeknisiInstrument. Adapun copy-paste isi arikel ini, dipersilakan jika memang diperlukan, tapi mohon tidak mengunduh foto-fotonya. Metoda backup ini harus dilengkapi dengan policy resmi yang dapat dipertanggung jawabkan. Karena aktivitas image backup dapat mengarah ke penggandaan yang mungkin bisa melanggar hak cipta. Sekali lagi, tulisan ini bukan merupakan panduan, saran dan istilah lain yang mengarah ke maksud itu. Di-share di blog ini hanya untuk knowledge-sharing murni secara teknis. TeknisiInstrument tidak bertanggung jawab jika ada akibat langsung dan/atau tidak langsung dari tulisan ini.
nice info gaaann……
Thanks Gan…
Salam,
TeknisiInstrument
mantap infonya … lengkap … 🙂
kalau kami melakukannya dengan backup folder job nya.
dan juga installernya.
jadi kalau ada VersaView cadangan tinggal install dan masukkan jobnya.
dan seterusnya …
memang lebih cepat metode cloning sih … cuman sudah kebiasaan ndak maen cloning .. 🙂
Wah.. pak Juare97, apa kabar?
Ya.. betul sekali, kami juga melakukan backup folder job secara rutin termasuk log file-nya, installer-nya juga 🙂
Image backup (cloning) dilakukan tahunan, dan ada policy resmi yang harus dapat dipertanggung jawabkan.. hehe.. Saya sangat setuju dengan mengurangi kebiasaan cloning hehehe…
Salam,
TeknisiInstrument
kabar baik …
wah mantap sudah diwajibkan tahunan cloning dan rajin backup folder job… 🙂
Tidak menggunakan istilah “cloning” soalnya rada “heboh” konotasinya hehehe. Biasanya pake istilah “image backup”…
Salam,
TeknisiInstrument