Loop Check
Sebelum kita mengetahui apakah loop check atau loop test, ada baiknya kita mengetahui latar belakangnya terlebih dahulu. Di dunia instrumentasi/otomasi modern saat ini, parameter yang berada di lapangan seperti tekanan, ketinggian/level, temperatur, flow atau laju aliran bisa dikendalikan dari controller digital yang dipasang di dalam ruangan yang lokasinya bisa saja jauh dari tempat sensor/transmitter dipasang. Parameter-parameter yang sudah terbaca oleh controller tersebut juga bisa ditampilkan di dalam monitor komputer atau operator interface di dalam control room.
Hubungan antara field devices yang berupa sensor/transmitter atau actuator ke controller atau peralatan penerima sinyal lainnya umumnya dihubungkan dengan kabel melalui sebuah pengawatan atau wiring yang terrencana. Walaupun ada beberapa field devices yang mengirim/menerima data parameter ke/dari controller atau penerima (receiver) sinyal lainnya yang menggunakan teknologi komunikasi data seperti melalui komunikasi serial, wireless dan lain-lain. Namun yang umum dan banyak digunakan di lapangan adalah yang menggunakan kabel, umumnya dengan menggunakan sinyal analog arus listrik 4-20mA.
Saat pabrik/plant pertama kali dibangun, khususnya untuk bidang instrumentasi atau otomasinya, ada satu fase atau tahapan dimana dilakukan pengujian hubungan antara field devices seperti sensor/transmitter dengan penerima sinyal seperti controller. Tahapan kerja tersebut disebut dengan loop check atau loop test. Loop check atau loop test dilakukan untuk meyakinkan hubungan pengawatan (wiring) antara field devices dengan controller atau penerima/pengirim sinyal lainnya benar, sesuai dengan rencana yang terdokumentasi di dalam engineering specification.
Apa itu loop check?
Kegiatan loop check tersebut sejatinya adalah pengujian loop atau hubungan antara field devices dengan controller atau penerima sinyal lainnya dengan cara melakukan pengiriman sinyal dari field devices ke controller atau sebaliknya, agar sinyal yang dikirim oleh field devices bisa diterima oleh peberima sinyal seperti controller sesuai dengan rencana. Misalnya, agar transmitter dengan tag number AAA bisa mengirimkan sinyal ke controller dengan tag yang sudah diatur di dalam address atau tag mapping, sehingga controller bisa menerima sinyal sesuai dengan yang seharusnya yang dituangkan di dalam project document.
Selain untuk menguji kebenaran pengalamatan tag dari fied devices yang diterima di dalam controller, loop check juga bertujuan untuk menguji kebenaran skala dari parameter dari tag yang bersangkutan. Misalnya jika dari transmitter dikirim sinyal 50% maka di controller juga harus terbaca nilai yang sama, yakni 50%. Jika tidak demikian, maka dilakukan penelusuran masalah dan memperbaiki scaling sebagaimana diperlukan.
Selain saat fase konstruksi/project, loop check atau loop test juga terkadang dilakukan saat fase operasional, baik untuk perawatan berkala preventif (preventive maintenance), maupun perawatan perbaikan (corrective maintenance).
Bagaimana caranya loop check atau loop test?
Tunggu artikel selanjutnya 🙂
Pingback: Cara Melakukan Loop Check Atau Loop Test - TeknisiInstrument