Control valve merupakan perangkat kendali final yang berada pada sebuah control system. Sehingga sering juga disebut Final Drive Unit atau Final Drive Element. Control valve juga merupakan perangkat kendali yang selalu bersentuhan langsung dengan proses, baik berupa gas ataupun liquid. Control valve merupakan komponen dalam control system yang secara fisik paling sibuk. Mengapa disebut komponen paling sibuk? Karena control valve harus selalu travelling, atau bergerak membuka dan menutup dalam rangka mempertahankan process agar selalu ada dalam kondisi yang diinginkan.
Karena secara fisik paling sering bergerak, maka ada bagian control valve yang pasti akan rusak atau aus, biasa disebut “soft goods”. Soft goods tersebut diantaranya:
- Packing set
- Seat gasket
- Bonnet gasket
- Semua komponen lunak yang ada pada aktuator
- dan lain-lain
Setiap plant atau fasilitas produksi yang baru dibangun, biasanya setiap vendor menyediakan startup and commissioning spare part. Jadi, setelah plant tersebut beroperasi, kerusakan pada komponen lunak yang terjadi saat startup dan commissioning bisa dihilangkan karena ada penggantian soft goods sebelum plant dioperasikan.
Mengenai seberapa lama soft goods tersebut akan rusak. Jawaban dari pertanyaan ini sangatlah relatif, karena masa pakai dari soft goods sangat bergantung namun tidak terbatas pada :
Tempat dimana control valve tersebut dipasang
Ini jelas sekali, karena lingkungan akan mempengaruhi sifat fisik dari sebuah material. Contohnya kita membeli dua buah ember plastik dengan spesifikasi yang sama. Yang satu kita simpan di dalam rumah, yang satu kita simpan di luar rumah, Silakan amati setelah sekian lama. Dan Andapun akan membuat kesimpulan mengapa tempat dimana control valve terpasang akan mempengaruhi masa pakai soft goods di dalam control valve tersebut.
Jenis medium proses yang mengalir pada control valve tersebut
Seperti halnya manusia, setiap material akan memiliki sifat tentang bagaimana material tersebut berprilaku jika bertemu dengan material lain. Misalnya karet bertemu dengan minyak tanah, akan berbeda jika karet tersebut bertemu dengan air. Silakan simpulkan hubungannya tersebut dengan soft goods pada control valve.
Tekanan kerja dari proses
Salah satu fungsi dari soft goods adalah untuk menahan tekanan yang berada di dalam control valve agar tidak keluar dari dalam control valve, disamping fungsi mekanis lainnya untuk mengakomodasi pergerakan “moving part” pada control valve. Jadi tekanan akan mempengaruhi masa pakai dari soft goods.
Temperatur kerja dari proses
Temperatur merupakan parameter sakti, mengapa sakti? Karena pada titik tertentu, bukan hanya perubahan sifat fisik dari soft goods, tapi mungkin juga akan mempengaruhi sifat kimia dari material yang dipakai untuk soft goods. Sehingga, jika temperatur kerjanya sudah di luar soft goods, maka akan mengakibatkan keausan dini pada soft goods.
Kestabilan proses
Apa korelasi antara kestabilan proses dengan masa pakai soft goods pada control valve? Ketidakstabilan proses akan mengakibatkan control valve bergerak lebih sering dalam rangka menjaga atau mengkompensasi ketidak stabilan proses. Hal ini mengakibatkan moving part (misalnya stem) bergesekan dengan soft goods (misalnya packing set) lebih sering dan mempercepat keausan atau kinerja packing cepat menurun. Jadi proses yang tidak stabil akan memberikan kontribusi terhadap cepatnya masa pakai soft goods (packing set).
Itulah pembahasan sederhana mengenai soft good dalam control valve. TeknisiInstrument menyadari tulisan ini jauh dari sempurna mengenai pembahasan soft goods dalam control valve. Jadi kepada siapapun yang memiliki sudut pandang lain, silakan tambahkan pada komentar.
Kedepannya Insya Allah TeknisiInstrument akan mencoba mengulas mengenai bagaimana cara mengganti packing set pada control valve. Tunggu dan doakan saja agar TeknisiInstrument memiliki kesempatan untuk memainkan jari pada keyboard untuk merakit huruf menjadi kata, merangkai kata menjadi kalimat, dan menyusun kalimat sehingga memberikan gambaran bagaimana cara mengganti packing set pada control valve.
Mangstab Kang! :twothumbsup:
Ini kayaknya nanti larinya ke ANSI/FCI 70-2-1976 or API 607
Mode “Memantau” on: Tunggu apdetannya ah 🙂
Nuhun.
Nah.. kalo gitu, gimana kalo Kang Ruhe yang ngebahas ANSI dan API nya…
Saya tunggu juga updatenya.. hehehe
Salam,
TeknisiInstrument
Pingback: Mengganti Packing Set Pada Control Valve: Bagian 1 (Membongkar Aktuator) « Teknisi Instrument
Pingback: Mengganti Packing Set Pada Control Valve: Bagian 1 (Membongkar Aktuator) | kontrolproses
terima kasih untuk artikelnya dengan bahasa yang sederhana
sya spesialisasi di control valve
Pak Firdhaus_sby,
Kembali kasih dan salam kenal
Senang bisa berkenalan dengan spesialis control valve 🙂
Salam,
TeknisiInstrument
Duh maaf saya masih awam nih.
Saran nih kalo bisa artikelnya lebih spesifik misal pengaruh suhu : nah di suhu berapa control Valve nya bisa tahan lama. Dan di suhu berapa bisa mudah rusak. Gitu mas hehe biar standar2 nya lebih jelas.
Tergantung control valve-nya di-design untuk tahan pada berapa derajat. Bisa dilihat di datasheet-nya.
Salam,
TeknisiInstrument