Pemasangan Tubing (Pengukuran)

By | 21 September 2010

Dalam pemasangan atau instalasi tubing, pengukuran jarak tubing serta layout merupakan hal yang harus dilakukan agar pemasangan tubing sesuai dengan design. Berikut ini adalah beberapa hal mengenai pengukuran tubing saat instalasi.

Harus ada cukup jarak tubing lurus agar tubing bisa masuk dengan sempurna, dan memudahkan pemasangan.

Hal ini harus diperhatikan agar nut bisa leluasa bergerak saat suatu saat dibuka dari fitting, dan akan memiliki ruang gerak yang cukup saat memasukkan tubing ke dalam lubang fitting. karena tubing memiliki ruang yang cukup untuk kita atur agar bisa duduk dengan manis di dalam lubang fitting. Hal ini juga meyakinkan aturan “hand tight” bisa dicapai saat pemasangan awal.

 

Layout TekukanS

Sangatlah penting bagi yang hendak memasang tubing agar memperhatikan layout tubing yang akan dipasang, agar bisa memperkirakan accessibility, maintainability dan faktor-faktor lain agar terbangun sebuah interkoneksi tubing aman, fungsional, mudah dalam perawatan dan tentunya memiliki nilai estetika. Berikut ini adalah cara-cara mengimplementasikan layout tubing saat pemasangan tubing:

  • Perkirakan panjang tubing yang diperlukan dengan menjumlahkan setiap section lekukan
  • Tandai bagian tubing yang menjadi awal pengukuran (reference mark)
  • Ukur dan tandai jarak yang diinginkan, tanda ini merupakan vertex (titik temu center tubing pada lekukan)
  • Saat menandai tubing, lakukan sekeliling tubing (360°)
  • Lakukan penekukan dengan bender
  • Lakukan penandaan berikutnya pada lekukan berikutnya
  • Ingat, penandaan harus selalu dari vertex ke vertex.

Contoh Pengukuran Tubing

Lekukan 90° sepanjang 4 in dari tanda awal (ref. mark), diikuti lekukan 45° sepanjang 4 in dari lekukan pertama

  1. Lakukan penandaan awal (ref. mark) pada pangkal tubing, yang akan menjadi awal pengukuran.
  2. Ukur jarak 4 in dari ref. mark, tandai lekukan pertama.
  3. Lakukan penekukan 90° dengan bender.
  4. Ukur jarak 4” dari vertex lekukan 90°, menjauh dari ref. mark.
  5. Lakukan penandaan arah (directional mark) di atas tanda lekukan untuk menandai bagian luar lekukan (tumit lekukan 45°).
  6. Lakukan penekukan 45°

 

Offset Bend Formula

Offset bend dilakukan saat akan mengubag center line dari jalur tubing, misalnya karena jalur tubing membentur objek/benda, sehingga perlu menggeser center line dengan cara membentuk lekukan sedemikian rupa dengan arah jalur tubing yang sama. Untuk menentukan offset:

  • Tentukan sudut offset (E)
  • Kalikan jarak offset (O)dengan offset bend allowance (A)
  • L = O x A –Offset diukur dari vertex ke vertex

 

Contoh Menentukan Offset Bend

 

Itu saja dulu tulisan kali ini, insya Allah kedepannya TeknisiInstrument akan menulis hal lain mengenai tubing.

Gambar yang digunakan sebagai ilustrasi, diambil dari Hand Tube Manual Bender Manual dan Tube Installer Guide dari Swag**ok. Tulisan ini bukan merupakan panduan praktek pemasangan/instalasi tubing, tulisan ini hanya dimaksudkan sebagai bahan bacaan penambah wawasan. TeknisiInstrument tidak bertanggung jawab terhadap hal yang mungkin timbul dari tulisan ini. Jika terdapat kekeliruan dalam tulisan ini, mohon dikoreksi.

3 thoughts on “Pemasangan Tubing (Pengukuran)

  1. Pingback: Pemasangan Tubing (Cara menggunakan bander) « Teknisi Instrument

  2. Pingback: Pemasangan tubing (Troubleshooting) « Teknisi Instrument

  3. Pingback: Pemasangan Tubing (Routing: Benar atau Salah) « Teknisi Instrument

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*