m = ke + k/Ti∫e(dt) + kTd(de/dt)
m = maaf-maafan
e = dosa dan kesalahan
k = semangat ibadah
Ti = faktor integrasi/akumulasi dosa
Td = faktor diferensiasi dosa
Menurut analisa formula di atas, maaf-maafan (m) merupakan fungsi dari instrospeksi dosa dan kesalahan (e) terhadap waktu (t) secara berkelanjutan. Sehingga maaf-maafan bukan hanya sekedar basa-basi, tapi merupakan hasil instrispeksi atas semua integrasi dan diferensiasi dosa dan kesalahan (e) yang sudah dan sedang kita lakukan. Dengan harapan untuk satu tahun ke depan dan tahun-tahun selanjutnya, dosa dan kesalahan (e) bisa seminimum mungkin. Kita sadar bahwa “e” tidak dapat nol karena berbagai faktor. Tapi tunning yang tepat, nilai “e” dapat kita perkecil.
Semoga “k” kita tetap terjaga… aamiin….
Nice post om….
Semoga kita selalu bisa istiqomah menjaga Bias (B) akumulasi amalan-amalan baik kita agar kita tidak lama dalam merecovery atas kesalahan-kesalahan (e) yang telah kita buat, baik sengaja (eksternal) maupun tidak sengaja (internal).
Taqobballaha minna wa minkum, syamana wa syamakum, taqobbal yaa kariim. amiin.
Aamiin
🙂
Assalamualaikum kang, hapunten ganggu waktu na. Salam kenal, saya Anggit dari Universitas LNG Academy (Program Kerjasama PT Badak NGL (Badak LNG) dengan Politeknik Negeri Jakarta). Saya mau tanya mengenai masalah-masalah yang ada atau kemungkinan kerusakan yang dapat muncul pada Control Valve dan cara troubleshootingnya. Untuk lebih lanjutnya bisa tolong hubungi saya lewat email sasmitanggit@gmail.com. Terima kasih. Wassalamualaikum.
Wa ‘alaikum salam wr. wb.
Kang Anggit Sasmita, salam kenal kembali.
Masalah pada control valve umumnya adalah kebocoran (external leak dan internal leak atau passing). Umumnya disebabkan karena aus atau usangnya softgoods seperti seal-seal dan gasket-gasketnya. Dan biasanya direkomendasikan untuk diganti setiap periode tertentu, tergantung kondisi proses, ada yang 2 tahunan dll.
Selain itu ada juga passing yang diakibatkan oleh ausnya plug dan/atau seat karena erosi atau kavitasi oleh fluida yang mengalirinya. Dan harus mengganti plug atau seat-nya. Bahkan mungkin harus di-study ulang, material apa yang cocok digunakan pada plug yang kompatibel dengan fluida yang mengalirinya.
Masalah minor misalnya out-of-calibration, bisa dilakukan kalibrasi ulang.
Selai itu mungkin positioner yang bermasalah, dan mungkin harus ada penggantian.
Mungkin itu. Semoga membantu.
Salam,
TeknisiInstrument