Pada salah satu artikel, ada pembaca yang menanyakan mengenai time constant pada pressure transmitter.
Time constant merupakan bagian dari waktu respon (response time) dari sebuah pressure transmitter. Dan response time tersebut merupakan salah satu kinerja atau performance dari sebuah pressure transmitter.
Yang dimaksud dengan response time pada pressure transmitter adalah seberapa cepat pressure transmitter merespon perubahan tekanan pada sisi input kemudian mengeluarkan output yang proporsional dengan besarnya input yang dideteksi pada bagian inputnya tersebut. Adapun response time adalah gabungan antara dead time dengan time constant. (Response Time = Dead Time + Time Constant)
Dead time adalah kelambatan pressure transmitter dalam merespon input, yaitu waktu yang diperlukan oleh transmitter untuk mulai mengeluarkan output setelah mendeteksi perubahan tekanan pada sisi inputnya, yaitu saat diberi perubahan tekanan pada sisi input dari 100% ke 0% (pressure release, atau tekanan dibuang tiba-tiba) , transmitter memerlukan waktu untuk mulai mengubah outputnya.
Time Constant adalah waktu yang diperlukan untuk mengubah output sebesar 63,2% dari total perubahan tadi (dari 100% ke 0%, berarti waktu yang diperlukan untuk mengeluarkan output dari 100% (20mA) ke 36,8% (9,88mA), angka 36,8% didapat dari 100%-63,2%.
Jadi, semakin kecil time constant, maka semakin responsif pressure transmitter tersebut mengeluarkan outputnya dalam merespon perubahan pada sisi inputnya.
Performance ini berhubungan dengan sensor module dari sebuah pressure transmitter, karena sifat fisisnya dalam hubungan aksi-reaksi antara gaya yang diakibatkan oleh tekanan yang dideteksi terhadap perubahan sinyal yang dihasilkan oleh sensor module tersebut, semua reaksi akan memerlukan waktu untuk merespon sebuah aksi.
Umunya, pada buku manual dari pressure transmitter sudah dijelaskan mengenai time constant ini, kita hanya tinggal membaca dan memahaminya saja. Berikut ini contoh dari penjelasan time constant pada buku manual, seperti pada link ini, lihat halaman 105.
Semoga bermanfaat.
Bs minta no hp nya pak..trina kasih bnyk..dtunggu no hp ny..08982278
747
Mas/Mbak Anonim,
Mohon maaf, HP jarang aktif.
Kita bisa berdiskusi melalui media blog ini 🙂
Terima kasih,
TeknisiInstrument
Hallo pak admin, saya mau izin bertanya
Saat ini saya sedang dalam pembuatan tugas akhir dan saya ingin mengukur laju aliran, tapi bisa ga si pak laju alirannya itu di ukurnya pakai pressure transmitter?
Ada ga si pak kolerasinya antara pressure sama flow?
Halo Pak Zaenur,
Salam kenal.
Mengukur laju aliran (flow) bisa menggunakan differential pressure transmitter dengan menggunakan sensing element bisa berupa plat orifice, ventury dll. Misalnya menggunakan plat orifice, orifice tersebut dipasang pada pipa dimana aliran fluida yang akan diukur mengalir. Karena adanya laju aliran fluida, akan timbul tekanan jatuh di sisi hulu (upstream) dan hilir (downstream) dari orifice tersebut, perbedaan tekanan tersebut diukur oleh differential pressure transmitter. Perbedaan tekanan tersebut berbanding dengan besarnya laju aliran (flow) fluida yang diukur.
Ada rumus/formula khusus untuk mengukura flow/laju aliran berdasarkan perbedaan tekanan dari orifice. Umumnya, sinyal dari transmitter akan dikirim ke flow computer, PLC atau DCS, dimana perhitungan dilakukan.
Demikian semoga ada gambaran.
Salam,
TeknisiInstrument
formula untuk mengukur flow berdasarkan dp ?
Pakai ini:
https://www.teknisiinstrument.com/wp-content/uploads/2018/03/volumetricflowdp.jpg
Salam,
TeknisiInstrument
assalamualaikum mas ,saya mau tanya cara kita mengetahui time constant pada transmitter dari mana ya?apakah ada di data sheet dan apakah ada rumus untuk menghitung time constant tersebut?
Wa ‘alaikum salam wrwb.
Biasanya ada di spesifikasi dari transmitter yang bersangkutan.
Bisa dicari di website manufacturer-nya.
Salam,
TeknisiInstrument