Switch, fail-safe atau tidak?

By | 8 Agustus 2011

Sudah lama tidak menulis, TeknisiInstrument akan mencoba meneruskan topik yang sebelumnya belum berlanjut. Oh ya… selamat menjalankan ibadah shaum bagi yang sedang menjalankannya, semoga segala amal ibadah kita menjadi sebab turunnya ridlo Allah. Aamiin.

Berikut adalah cuplikan permasalahan pada  topik sebelumnya :

Bagaimana seandainya koneksi kabel salah satu switch tersebut terputus karena satu dan lain hal? Apakah level indikator masih bisa berfungsi? Baik, untuk lebih memudahkan pemisalan tadi, perhatikan gambar di bawah ini: 

Kabel LAL terputus

Kabel LAL terputus

Misalnya kabel sumber tegangan yang masuk ke LSL (pada terminal NC) terputus (seperti pada gambar yang dilingkari biru), dan terjadi low level. Apakah LAL masih bisa menyala untuk menandakan bahwa sedang terjadi low level?

Secara logic, wiring di atas sudah memenuhi fungsinya, yaitu jika level normal, maka lampu indikator akan padam, dan sebaliknya jika terjadi abnormal (low level atau high level) maka masing-masing lampu indikator akan menyala yang mengindikasikan bahwa level sedang tidak normal.

Pada contoh gambar di atas, jika level dalam keadaan normal, maka lampu indikator akan padam, kemudian karena satu dan lain hal, tiba-tiba salah satu kabelnya terputus, kemudian terjadi low level. Apa yang akan terjadi? Ya… indikator akan tetap padam, dan operator tidak akan mengetahui jika level di dalam tangki sedang mengalami keadaan low level. Inilah yang dimaksud dengan tidak fail-safe. Jika sistem mengalami kegagalan (fail), maka sistem tersebut tidak ada dalam keadaan yang aman (safe).

Silakan rubah konfigurasi switch dengan menggunakan NO (normally energize saat level normal). Dan rubah logic untuk lampunya: Jika level normal, lampu menyala, jika low level, lampu padam. Atau dengan bantuan sebuah relay, logic bisa di-invert sehingga logic awal bisa tercapai: Jika level normal, maka lampu indikator akan padam, dan jika low level, lampu indikator akan menyala. Setelah diubah, silakan bandingkan kondisinya, jika terjadi putusnya salah satu kabel LSL. Jika berkenan, tulis dalam “comment” hasil analisa Anda.

Dengan memahami ini, insya Allah kita akan memahami konsep fail-safe untuk konteks switch ini.

Pada sistem yang sudah kompleks dengan safety standard yang tinggi, wiring untuk switch tidak lagi sesederhana contoh di atas. Terlebih yang sudah melibatkan PLC/DCS sebagai logic solver-nya. Bukan hanya kondisi prosesnya saja (dalam contoh ini adalah level) yang dimonitor/dideteksi, tapi keadaan wiringnyapun dideteksi, apakah terjadi opencircuit atau apakah terjadi short circuit pada wiringnya. Sehingga sistem keseluruhan menjadi jauh lebih reliable.

Dan kebanyakan, konfigurasi yang banyak dipakai adalah NO, adapun “main-main” logicnya dilakukan di dalam logic solver (PLC atau DCS)

8 thoughts on “Switch, fail-safe atau tidak?

  1. andy

    Kalau posisi kabel di NC maka lampu akan terus menyala dalam kondisi normal, nah karena sesuatu dan lain hal terjadi kabel putus maka dpt ketahuan dari matinya lampu indikator sedangkan proses tetap berjalan tanpa terjadi shutdown. Proses terus dapat berjalan tanpa kena semburan dari bos2 kita haha…

    Sedangkan jikalau sebaliknya, bila terjadi kabel power putus maka lampu akan tetap padam dan jikalau terjadi level low maka tidak akan ketahuan.

    Reply
    1. TeknisiInstrument

      Pak Andy,
      Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya…

      Kalo boleh saya berpendapat, jika switch yang digunakan adalah NC, maka jika switch tersebut dipakain pada LSL, maka dalam keadaan level normal, switch akan open. dan tidak dapat mengalirkan arus listrik, lampupun mati.

      Untuk dapat mengetahui keadaan proses sedang low atau tidak tanpa adanya shutdown, maka kita harus memasang dua buah low level switch, LSL untuk alarm dan LSLL untuk shutdown. Jadi kita bisa tahu low level tanpa shutdown.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  2. Andy

    Untuk configurasi NO, jika terjadi kabel putus di LSL maka process akan shutdown tetapi actual process masih normal sehingga tetap aman

    Bagaimana caranya kalau kita ingin tidak terjadi shutdown pada saat kabel putus?? Sehingga dapat dibedakan di DCS antara signal palsu (kabel putus) dengan signal sebenarnya (line monitoring).

    Bagaimana dengan LSH, apakah sama dengan LSL menggunakan configurasi NO..?

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Pak Andy,
      Sebagaimana dituliskan di awal tulisan di atas, bahwa penjelasan di sini hanya untuk mengejar fungsi logikanya saja, tanap mempertimbangkan reliability dari sistem itu sendiri.
      Pertanyaan Pak Andy sepertinya sudah advance hehehe…
      Untuk menjawab pertanyaan pertama, agar process tidak shutdown pada saat terjadi loose connection pada switch, maka betul seperti Pak Andi bilang, harus menggunakan Line Monitorung Device, mungkin bisa mengacu pada manual book digital input dari DCS yang Pak Andy gunakan.

      Sedangkan untuk pertanyaan kedua:
      “Bagaimana dengan LSH, apakah sama dengan LSL menggunakan configurasi NO..?”
      Jika model fail-safe-nya mengimplementasikan konsep yang sangat sederhana, yakni: jika terjadi putus kabel (tanpa melihat actual level) –>> process harus shutdown, maka untuk LSH yang digunakan adalah NC, karena jika level sedang normal, berarti floater tidak terrendam, dan kontak LSH sedang “close” dan tidak alarm, jika level naik melebihi floater LSH, maka kontak LSH akan “open” dan akan alarm/shutdown (tergantung dari implementasi). dan jika ada kabel yang putus, maka statusnya akan sama persis dengan kejadian level alarm/shutdown.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  3. Pingback: Cara Menjadi Teknisi Instrument - TeknisiInstrument

  4. Vian

    Mohon maaf sebelumnya, mungkin dari para pakar ada yang berkenan membantu,,

    Mobil saya KIA CERATO, setelah pasang kunci remot di bengkel (sukses) namun timbul masalah lain pada lampu dashboard yaitu :

    – Ketika kontak di ON kan dan lampu depan OFF, lampu spedometer Menyala.
    – dan sebaliknya jika lampu depan ON lampu spedometer malah mati. Jadi kalau malam tidak bisa kontrol spedometer (alia gelap-gelapan).

    Apakah hal tersebut berkaitan dengan sekring,,, mohon pencerahannya,,,
    Terimakasih.

    Reply
  5. Vian

    Mohon maaf sebelumnya, mungkin dari para pakar ada yang berkenan membantu,,

    Mobil saya KIA CERATO, setelah pasang kunci remot di bengkel (sukses) namun timbul masalah lain pada lampu dashboard yaitu :

    – Ketika kontak di ON kan dan lampu depan OFF, lampu spedometer Menyala.
    – dan sebaliknya jika lampu depan ON lampu spedometer malah mati. Jadi kalau malam tidak bisa kontrol spedometer (alias gelap-gelapan).

    Apakah hal tersebut berkaitan dengan sekring,,, mohon pencerahannya,,,
    Terimakasih.

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Helo Pak/Bu Vian,
      Mungkin bisa diperiksa relay yang mengaktifkan lampu di dalam dashboard, mungkin kontaknya terbalik. Misalnya seharusnya Normally Open, malah menggunakan Normally Closed.

      Sayang sekali TeknisiInstrument tidak memiliki wiring diagram KIA CERATO, jadi tidak tahu relay mana yang dimaksud.

      Salam,
      TeknisiInstrument.

      Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*