Jika kita melontarkan kata “otomotif”, “elektronika”, “listrik”, “bangunan”, mungkin banyak orang yang akan tanpa berfikir lagi langsung mengerti maksud dari kata-kata tersebut.
Jadi, jika di Jawa Tengah ada sebuah SMK yang bisa merakit mobil, maka hampir semua orang bisa menebak bahwa itu adalah hasil karya siswa jurusan otomotif.
Apakah akan demikian jika kita melontarkan kata “Instrumentasi”?
Saya tidak begitu yakin, karena dari beberapa pengalaman TeknisiInstrument berbincang dengan sebagian banyak orang, mereka kurang bahkan tidak tahu sama sekali apa sebenarnya instrumentasi di dunia teknik. Kebanyakan menangkapnya sebagai kata yang berhubungan dengan dunia alat musik.
Padahal semua barang yang kita gunakan sehari-hari, merupakan produk yang tidak lepas dari peran serta instumentasi saat pembuatannya. Sebut saja sabun, pasta gigi, mi instan, gas LPG, bensin, solar, minuman dalam botol, makanan kemasan dan lain-lain, silakan saja sebut sesukanya, hampir seluruhnya tidak lepas dari peran serta peralatan instrumentasi dan teknisi yang memasang dan merawatnya. Mengapa rasa mi instan selalu sama untuk setiap kemasannya? Mengapa berat sabun mandi selalu sama untuk setiap batangnya? Itulah hasil dari kinerja peralatan instrumentasi. Tidak cukup memang blog ini untuk menjelaskan bagaimana instrumentasi sebenarnya di dunia industri.
Paragraf di atas hanya mencoba kata “instrumentasi” saja. Belum lagi ke implementasi instrumentasi yang sebenarnya di industri. Hanya sedikit sekolah yang memiliki jurusan instrumentasi, bahkan yang pernah TeknisiInstrumentasi dengar, untuk tingkat STM atau sekolah menengah atas kejuruan atau sekarang lebih dikenal dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), hanya satu sekolah saja yang memiliki jurusan ini yaitu SMK Negeri 1 Cimahi, dulunya STMN Pembangunan Bandung.
Untuk siswanya sendiri, untuk dapat “melihat” instrumentasi yang sebenarnya di sekolah, memang tidak (atau paling tidak, kurang) bisa “melihat” bagaimana instrumentasi “bermain” di industri. Hanya modul-modul parsial saja tanpa integrasi penuh yang dapat dijadikan peralatan praktik di sekolah. Salah satu cara untuk dapat “melihat” dengan nyata apa itu instrumentasi, yaitu dengan langsung melihat ke pabrik atau industri atau plant secara langsung. Karena barang-barang instrumentasi industri memang hanya berhabitat di plant atau pabrik. Tidak seperti produk otomotif yang berkeliaran di jalan, tidak seperti produk elektronika yang ada hampir di setiap rumah, tidak seperti produk listrik yang ada hampir di setiap rumah.
Dengan segala kecerdasan dan kreativitasnya, SMKN 1 Cimahi yang diwakili oleh jurusan Instrumentasi industri, mampu membawa suasana pabrik ke sekolah dengan cara membuat mini plant atau simulasi proses pabrik mini. Siapa yang membangunnya? SISWA. Ya.. betul, siswa sendirilah yang membangunnya, tentunya didukung dengan dukungan semangat, moral, serta finansial dari pihak lain seperti guru dan para alumni serta pihak lainnya.
Dengan miniplant ini, siswa memiliki fasilitas untuk bisa mempelajari instrumentasi lebih mendalam. Para siswa dan guru bisa lebih leluasa dalam mengeksplorasi seluk beluk instrumentasi, dari mulai perancangan system, pemasangan, hook-up, loop check, kalibrasi, troubleshooting, loop tuning dan semua hal yang ada di pabrik atau plant sebenarnya.Paraalumni pun bisa berperan serta dalam mentransfer pengetahuan dan skill kepada adik-adiknya secara hands-on.
Dengan kata lain, suasana pabrik sudah berhasil diciptakan di sekolah.
Terima kasih kepada Bapak Sugiono (Ketua Program Keahlian Kontrol Mekanik, Jurusan Instrumentasi Industri, mohon kreksinya jika salah), yang sudah memperbolehkan mengambil gambar dan mempublikasikanya di blog TeknisiInstrument ini.
siapa yg bikin blog ini…..??
Pak Drixs,
Terima kasih sudah mampir di blog ini.
Ini author dari blog ini: https://www.teknisiinstrument.com/about-me/
Terima kasih,
Salam,
TeknisiInstrument
salut buat mini plant ini… kalau dilihat dari foto ini jauh sekali dari sempurna seperti layaknya di industri… Minimal siswa bisa memahami apa itu close loop, tuning P I D dalam suatu proses… tolong terus kembangkan lagi, minimal kalo saya bisa nengok lagi ke sekolah sudah tidak ada lagi boks plastik biru itu…. good job…
jangan bilang pak atuh kang….saya nembe lulus kang…heee
OK deh Pak, eh.. Kang 🙂
assalammu’alaikum wr wb
kang mau nanya tentang mode control, end-point control dan time-cycle control, mohon penjelasannya.
Wa alaikum salam wrwb.
Pak Hari Fadhil, wah….. pertanyaannya berat banget hehehe….
Setahu saya, Mode Control ada 4 yang utama, yaitu ON-OFF, Propoprtional (P), Integral (I) dan Derivative (D) serta kombinsai antara PID. Setiap mode diterapkan berdasarkan karakteristik proses atau dinamika proses atau process dynamic.
Bahan bacaan mengenai PID bisa dilihat di link berikut:
http://en.wikipedia.org/wiki/PID_controller
http://www.datatrackpi.com/technical-papers/how-do-pid-controllers-work.htm
http://www.pacontrol.com/PID.html
http://motionsystemdesign.com/sensing-control/introduction_pid_control_0309/
Adapun mengenai end-point control dan time-cycle control, saya belum pernah punya pengalaman dalam implementasinya.
Salam,
TeknisiInstrument
maaf kang yg saya maksud jenis loopnya, bkn modenya.
biasanya ini pengembangan dari feedback control, seperti cascade atau ratio. tp untuk end-point dan time-cycle agak susah dicarinya.
kemarin udah dpt referensi dr kang Doddy, mungkin barang kali akang punya yg lebih detail.
terima kasih pencerahannya…. saya mahasiswa teknik instrumentasi otomasi industri dari politeknik lhokseumawe… mohon bimbingannya…
Pak Dany,
Terima kasih kembali. Sama, saya juga masih belajar, mari kita sama2 belajat ya,…
Salam,
TeknisiInstrument
ijin komentar mas.. :D, jika butuh peralatan instrument bisa mampir ke website kami
http://www.tridinamika.co.id ada bnyak sekali produk instrument equipment.
Terima Kasih.
Oiya..jgn lupa datang ke Pameran Manufacturing Surabaya 2012. Dari tgl 6 – 9 Juni 2012 Kbetulan tridinamika jaya instrument buka stand dsana di Booth.1010…
Sekali lagi terima kasih kepada yg punya blog ini… 😀
Tridinamika,
Kembali kasih.
Semoga sukses.
Salam,
TeknisiInstrument
salam untuk pak tarmedi “ulah sieun jadi budak bageur ulah sieun jadi budak pinter” (y)
Kebetulan saya jarang ke kampus, bagi rekan2 yang sering bertemu dengan Pak Tarmedi, mohon salamnya di sampaikan.
Salam,
TeknisiInstrument
kang bade nanya
kapan sih dan pada proses bagaimana kita memakai butterfly valve , globe valve, dan ball valve ?
dhika
kp35
Kang Dhika,
Terima kasih sudah mengunjungi blog ini.
Butterfly valve
Umumnya digunakan pada porses yang bertekanan rendah dan berukuran besar (sangat besar). Kecuali dengan special seat dan seal, bisa digunakan pada proses bertekanan dan temperature tinggi.
Globe Valve
Umumnya digunakan untuk control valve.
Ball valve
Umumnya digunakan untuk shutoff valve, shutdown valve, blowdown valve, bisa digunakan pada proses bertekanan tinggi, tergantung bahan seat/seal yang digunakan.
Itu hanya singkat saja, sangat mungkin salah. Jika berkenan baca-baca, ini ada link bahan bacaan tentang valve:
http://www.spiraxsarco.com/resources/steam-engineering-tutorials/control-hardware-el-pn-actuation/control-valves.asp
Salam,
TeknisiInstrument
Saya jurusan kontrol mekanik
SMK Negeri 1 Purwakarta
Bisa jadi bahan buat blognya bahwasanya
Dijawa barat terdapat 2 sekolahan yang mempunyai jurusan instrumentasi industri 😀
Kang Yogi,
Terima kasih atas koreksinya.
Salam,
TeknisiInstrument