Menentukan Range Differential Pressure Transmitter Untuk Mengukur Level

By | 6 Agustus 2009

Seperti yang telah dikupas pada posting sebelumnya, bahwa pengukuran level bisa dilakukan dengan memanfaatkan tekanan hidrostatik dari liquid yang berada di dalam tangki yang akan diukur level-nya.

Untuk mengukur tekanan hidrostatik yang ditimbulkan oleh level liquid di dalam sebuah tangki, bisa digunakan sebuah differential pressure transmitter dengan rentang ukur (range) input yang sesuai.

Perhatikan contoh pada gambar berikut ini:

Differential pressure transmitter untuk mengukur level

Differential pressure transmitter untuk mengukur level

Sebuah vessel dengan tekanan kerja P1=200 PSI, memiliki rentang ukur untuk liquid setinggi 150 inci (3,81 meter). Pertanyaannya adalah, berapakah range input untuk level transmitter (differential pressure transmitter) yang akan digunakan?

Sebelum berlanjut, kita ketahui bahwa pada kedua sisi (H dan L) differential presure transmitter bekerja tekanan kerja vessel yang sama (200PSI), sehigga jika  dp = H – L = (P1 + Phidrostatik) – P1 = Phidrostatik, Maka tekanan yang bekerja pada DP transmitter tersebut adalah P hidrostatiknya saja. Untuk itu, pada perhitungan berikutnya, hanya P hidrosatatik saja yang dimasukkan ke dalam hitungan.

Jika liquid yang akan diukur level-nya adalah air, maka mudah sekali kita menentukan range level transmitter yang akan digunakan, yaitu 0-150”H2O, sehingga kita bisa mengkalibrasi transmitter 0-150”H2O. Atau untuk mendapatkan tekanan hidrostatik, kita tentukan dengan formula untuk mendapatkan tekanan hidrostatik, seperti berikut ini:

ρ = 1000 kg/m³

g = gaya gravitasi = 9,8 m/s²

h = 150 inci = 3,81 meter)

P = ρ × g × h

P = 1000 kg/m³ × 9,8 m/s² × 3,81 m

Pair = 37338 Pascal<<< Darimana satuan Pascal ini? Klik di sini

Pair = 150”H2O

Bagaimana halnya jika liquid yang ada di dalam vessel tersebut adalah liquid yang memiliki masa jenis (atau specific gravity = SG) yang berbeda, misalnya 800 kg/m³ (0,8 g/cm³) untuk condensate. Apakah range level transmitter 0-150”H2O masih berlaku? Tentu tidak, karena tekanan hidrostatik yang ditimbulkan oleh liquid yang memiliki SG yang berbeda akan berbeda pula. Sekarang mari kita hitung, berapakah tekanan hidrostatik yang ditimbulkan oleh condensate pada ketinggian level 150 inci?

ρ = 800 kg/m³

g = gaya gravitasi = 9,8 m/s²

h = 150 inci = 3,81 meter)

P = ρ × g × h

P = 800 kg/m³ × 9,8 m/s² × 3,81 m

Pcondensate= 29870,4 Pascal <<< Darimana satuan Pascal ini? Klik di sini

Jika dibandingkan dengan tekanan hidrostatik air, maka tekanan hidrostatik condensate pada ketinggian yang sama, lebih kecil.

Sekarang mari kita gunakan rumus praktis. Karena air dijadikan patokan atau standar satuan tekanan, dengan satuan Inch H2O (inch of water), maka kita bisa membandingkan ketinggian sebuah liquid yang sudah diketahui SG-nya dengan air yang memiliki ketinggian yang sama (dalam contoh ini 150”), kemudian dikalikan dengan tekanan hidrostatik air. Secara matematis bisa dituliskan seperti berikut:

Pcondensate= (SGcondensate/SGair× Pair

Pcondensate= (800/1000) × 37338 Pascal

Karena 37338 Pascal = 150”H2O, maka:

Pcondensate = (800/1000) × 150”H2O

Pcondensate = 120”H2O

Sehingga differential pressure transmitter yang kita gunakan sebagai level transmitter kita kalibrasi dengan range input 0-120”H2O untuk mengukur rentang ketinggian kondensat setinggi 0-150 inci.

================

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan pengalaman, hanya bertujuan untuk sharing bagi mereka yang baru mengenal dunia instrumentasi, kepada para master dan insinyur, mohon koreksi dan maaf atas segala kesalahan…

51 thoughts on “Menentukan Range Differential Pressure Transmitter Untuk Mengukur Level

    1. teknisiinstrument Post author

      Terima kasih.
      Semoga aja demikian.
      Salam kenal kembali.

      Reply
  1. irman

    wah berguna sekali Mas,
    saya lagi Kerja Praktek,
    saya fokus di kontrol PI pada separator FWKO,
    yang diukurnya ya level separatornya,
    tansmitternya pake DP 🙂

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Terima kasih sudah mampir ke blog ini.
      Syukur kalau memang bermanfaat.
      Kalau Mas Irman punya artikel, boleh juga dikirim ke saya, biar diposting, sebagai sarana sharing antar teman saja :).

      Sekali lagi, terima kasih.

      Reply
      1. yopi

        mau nanya kang,,
        klo perbedaan wet leg dan dry leg?
        mohon pencerahannya…

        Reply
  2. Pingback: Dry Leg dan Wet Leg pada Level Transmitter « Teknisi Instrument

  3. che pin othman

    DP Level transmitter wet leg. For the purpose of calibration, Pressure injection/simulation must from Transmitter Low site correct?

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Firstly, I would like to say thanks for visiting my blog.
      As a best practice, As far as of my knowledge, the pressure injection for calibration purpose is applied at the high pressure side. But firstly, You have to equalize the pressure at the both side, block the instrument from the process connection, and then vent and bleed the remaining pressure and liquid inside the measuring chamber. After the pressure is zero at the both sides and is considered that the pressure is equalized, block again the equalizing valve, apply pressure injection for calibration at the high side while let low pressure side is vented. And calibration may begin. But you may experienced with minus dp during pressure injection since the low pressure side seems to be higher than the high pressure side due to liquid filling in the low side.
      Correct me if I’m wrong.

      Reply
  4. zafran adi

    bang..saya OJT di PLTU tenaga batu bara..disitu ada main drum(steam drum) yang memisahkan air dan uap..u/ saat ini pengukuran levelnya pake DP transmitter..
    yang saya mau tanyakan..
    lebih efektif mana,pengukuran level di maindrum..pake DP ataw level transmitter??
    trus kelebihan dan kekurangannya masing2 instrument tsb spt ap??dengan kondisi kerja maindrum tek:180 kg/cm2 dan temp:300degC..
    mohon pencerahannya..terima kasi bnyak..

    Reply
  5. TeknisiInstrument Post author

    Sebelumnya saya ucapkan terima kasih sudah mampir di blog ini.

    Terus terang, saya belum punya pengalaman pada steam drum, tapi saya akan berusaha menjawab dari sudut pandang seorang Teknisi Instrument.

    Kata “level transmitter” pada pertanyaan Pak Zafran di atas, saya asumsikan sebagai level transmitter dengan floater. Atau, silakan dikonfirmasi jenis “level transmitter” yang dimaksud.

    Kalau menurut saya pribadi, keduanya bisa diaplikasikan, hanya saja kalau memakai DP transmitter, harus menggunakan wetleg pada sisi low-nya, karena sisi low dari DP transmitter tersebut harus dihubungkan ke bagian atas dari drum yang berisi uap/steam, karena sifat steam bisa berkondensasi, sehingga mempengaruhi pembacaan dp transmitter, keuntungan dari DP transmitter relatif lebih murah dalam instalasinya, karena tidak memerlukan chamber untuk floater, serta perawatan yang relatif mudah karena tidak ada isu floater yang macet. kelemahannya, ya.. itu tadi, harus menggunakan wetleg, yang kadang sedikit tricky.

    Sedangkan pengukuran level dengan LT floater (yang biasanya dikombinasikan dengan magnetostrictive level transmtiter, memerlukan chamber untuk folaternya, tapi ada keuntungan lain, karena bisanya level transmitter dan level gauge (untuk local indication) terpasang satu paket.

    Semoga membantu,
    salam,
    TeknisiInstrument

    Reply
  6. i-one

    ikutan nanya nih bang, gimana analisanya jika range dp tx (level), dari minus ke minus (cont: – 34 to -19 cmH2O)
    tks bang atas blog dan ilmunya

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Salam kenal Bang Iwan,
      Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya ke blog ini.

      Melihat contoh Bang Iwan di atas, saya asumsikan:

      LRV (0%) = -34 cmH2O
      URV (100%) = -19 cmH2O

      Berarti rentang ukur dp transmitter Bang Iwan adalah:
      URV-LRV = (-19)-(-34) = 15 cmH2O

      Hal ini biasa terjadi jika kita menggunakan dp transmitter dengan remote seal dengan penghubung capilary tube (atau menggunakan wet leg). karena pada capilary tube tersebut sudah terdapat hydrostatic pressure sesuai dengan masa jenis liquid filler-nya.

      Misal:
      Jika sisi HP dihubungkan langsung ke proses (misal pada tangki) dan sisi LP menggunakan remote seal dengan capilary tube yang berisi liquid filler. saat level kosong, maka pada sisi LP akan bekerja tekanan hidrostatik dari liquid filler tersebut, misal -34 cmH20, sedangkan pada sisi HP belum ada tekanan, karena tangki masih kosong. jika tangki diisi sampai mencapai batas rentang ukur atas dari transmitter, maka pada sisi HP akan bekerja tekanan hidrostatik liquid pada tangki (proses) misal 15 cmH2O (positif). jadi jelas, dp maksimum yang akan terbaca oleh dp transmitter adalah:
      -34+15 = -19 cmH2O. Sehingga transmitter tersebut akan memiliki rentang ukur seperti yang dicontohkan Bang Iwan, yaitu -34 to -19 cmH2O.

      Semoga membantu, mohon maaf jika jawabannya kurang pas.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
      1. Faza

        Perkenalkan nama saya Faza.
        Menanggapi komentar diatas saya sedikit bertanya kang, bagaimana bilang range yg minus tersebut kita ganti dengan range positif? Apa berpengaruh

        Reply
        1. teknisiinstrument Post author

          Mas Faza,
          Salam kenal.
          Jika transmitter-nya menggunakan liquid filler pada sensing line-nya, maka tidak bisa, tekanan minus tadi merupakan tekanan liquid filler relatif terhadap posisi transmitter. Pada saat tangki kosong, maka tekanan pada sisi low akan lebih besar daripada tekanan pada sisi high-nya. Sehingga tekanannya minus.

          Salam,
          TeknisiInstrument

          Reply
  7. dewi

    mau tanya kalo kelebihan dan kekurangan dari differential pressure transmitter apa saja yah?
    Terimakasih..

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Salam kenal Bu/Mbak Dewi,
      sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya ke blog ini.

      Kelebihan dari differential pressure transmitter adalah bisa digunakan untuk mengukur beda tekanan antara dua titik.

      Ada beberapa pengukuran besaran proses yang memanfaatkan adanya efek dari perbedaan tekanan, seperti pada flow measurement, dengan sensing element seperti orifice plate, ventury tube dll. dimana ada beda tekanan antara sisi hulu (upstream) dan sisi hilir (downstream) dari sensing element tersebut yang berbanding (tidak lurus) dengan flow atau aliran dari fluida yang akan diukur.

      Selain bisa diimplementasikan pada pengukuran flow atau aliran, differential pressure transmitter juga bisa diimplementasikan pada pengukuran level atau ketinggian suatu zat cair, karena umumnya, secara fisis, sejumlah liquid yang menempati sebuah bejana akan memiliki tekanan hidrostatik, tekanan hidrostatik antara titik dasar tanki akan lebih besar dibandingkan dengan tekanan atmosfer (misanya pada bejana terbuka). perbedaan tekanan antara titik dasar tangki dengan atmosfer tadi berbanding lurus dengan ketinggian zat cair yang sedang diukur.

      selain itu, dengan membiarkan sisi tekanan rendahnya, differential pressure transmitter bisa dipakai untuk mengukur tekanan statik yang kecil (dalam ukuran inci H20 atau mmH2O) dimana tidak bisa terukur oleh pressure transmitter yang memiliki rentang ukur besar.

      Kerugiannya adalah biayanya relatif lebih mahal dibandingkan dengan pressure transmitter biasa. serta memerlukan manifold valve dalam pemasangannya yang tentunya akan memakan biaya instalasi.

      Itulah menurut TeknisiInstrument. semoga membantu.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  8. i-one

    Trims ya bang atas analisanya, bang gimana klo diulas juga analisa tentang pengukuran flow dengan menggunakan dp tx, pasa sistem orifice, dimana standar calibrasinya menggunakan sistem squeroot bukan linier, salam buat para instrument tech all of the world

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Kembali kasih Bang Iwan,
      Insya Allah, semoga saja saya punya kesempatan untuk menyiapkan bahannya.

      Salam juga buat semua teknisi instrument…

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
      1. dika

        Kang Ade,
        Apa artikel ini sudah dibikin. saya lagi menghitung dan menentukan range transmitter pada orifice? gmna caranya menentukan range transmitter pada flowmeter orifice? gmna mengkonversi satuan inchH20 ke GPM?

        Reply
  9. zabil khaer

    slam sejahterah tuk smua,

    begini, sya telah memasang instalasi Flow transmitter pneumatic baru dengan kalibrasi yang akurat sesuai dengan data range, data orrifice dan data lainnya. dimana setelah saya aktifkan indikasi menunjukkan sesuai dengan Flow indikasi (gauge)field. tetapi beberapa jam / hari kemudian indikasi berbeda, indikasi FT menjadi Upscale. sya lakukan pengchekan,
    Langkah pengechekan yang saya lakukan :
    1. Mennonaktifkan transmitter / block tubing proses.
    2. drain transmitter
    3. clean up transmitter(bersihkan Relay,flapper dan nozle
    transmitter), dan lakukan zero set.
    4. aktifkan.
    setelah saya aktifkan indikasi sesuai dengan FI Field, tetapi beberapa jam / hari indikasi menjadi upscale lagi dan begitu berulang kali.

    saya mau bertanya, mengapa indikasi transmitter tersebut hingga upscale berulang kali..?
    terimah kasih.

    Reply
  10. TeknisiInstrument Post author

    Halo Pak Zabir, salam kenal.

    Saya asumsikan kalau flow transmitter yang dipakai adalah jenis dp transmitter.

    Apakah dp maksimum dari orifice masih berada di bawah range dp transmitter? Jika tidak, mungkin range dp transmitter perlu diperbesar, karena bisa overscale saat dp di orifice maksimum.

    Karena ini pneumatic dp transmitter, coba periksa kualitas air supply, mungkin ada oli dari sistem kompresor yang terbawa ke saluran distribusi, yang akibatnya bisa menumbat saluran nozzle, dan bisa menyebabkan output dp transmitter menjadi overscale/upscale.

    Selain kemugkinan ada oli, coba periksa juga saluran air supply, mungkin banyak debriris dari korosi bagian dalam pipa saluran air supply. Kasus ini bisa juga menyebabkan nozzle tersumbat.

    Coba juga periksa elastisitas dari felxible part dalam dp transmitter, seperti flexure. karena jika ada komponen yang harusnya fleksibel tetapi menjadi rigid, akan menyebabkan transmitter tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

    Coba juga periksa saluran sensing line untuk low side, mungkin ada material yang kadang-kadang menyumbat. Jika flow yang diukur adalah gas, coba periksa sensing line, mungkin ada liquid trap di dalam sensing line pada low side-nya.

    Periksa juga manifold valve-nya, mungkin needle pada manifold valve pada sisi low side sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, misalnya thread-nya sudah aus.

    Coba juga verifikasi actual flow, mungkin ada surge flow, yang menyebabkan dp di orifice overscale jauh di atas kemampuan rentang ukur dp transmitter, sehingga menyebabkan transmitter out of calibration, dan overscale.

    Jika yang diukur adalah gas, coba periksa sisi upstream orifice, mungkin ada excessive liquid yang menyebabkan menyempitnya lubang orifice karena ada liquid, dan menyebabkan dp yang besar.

    Jika ada transmitter lain yang spesifikasinya sama, coba pasang dengan transmitter yang lain tersebut, jika masalah ini timbul kembali, berarti bukan trasnmitternya yang bermasalah, tapi bisa jadi di sensing line atau orifice atau mungkin process condition-nya sendiri yang menyebabkan masalah tersebut.

    Hope this helps.

    Salam,
    TeknisiInstrument

    Reply
  11. danz

    permisi…saya mau tanya donk..apakah spesifikasi pressure transmiter, level transmiter, dan temperatur transmitter untuk PLTGB sama dengan spesifikasi pada PLTU…? kalaupun ada perbedaan apakah ada alamat web sebagai acuan/patokannya…? trimakasih

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Halo Pak Danz, salam kenal.

      Terus terang saya belum pernah terlibat dalam pekerjaan di PLTU dan PLTGB, jadi saya kurang tahu persis kondisi besaran proses (parameter) yang harus diukur. Serta klasifikasi area apakah Hazardous atau tidak.

      Jadi mungkin saya hanya bisa menjawab gambaran umum saja. Ada beberapa pertanyaan yang mengarahkan kita untuk menentukan spesifikasi sebuah transmitter:

      – Berapakah operating pressure dan maximum pressure yang akan kita ukut. Sehingga kita bisa menentukan range dari transmitter yang akan kita beli. Serta jenis gasket atau RTJ sebagai sealing joint-nya

      – Apakah tempat dimana akan dipasang transmitter termasuk klasifikasi hazardous? Dengan ini kita bisa menentukan apakah transmitter yang akan kita beli harus bersertifikat “Hazardous Location” atau tidak.

      – Sinyal apakah yang akan kita pakai, apakah 4-20, HART, FiledBus atau pneumatic 3-15PSI? Informasi ini bisa menentukan jenis signal saat kita memilih transmitter.

      – Apakah transmitter tersebut juga digunakan sebagai local gauge? Dengan informasi ini kita bisa menentukan apakah transmitter kita akan dilengkapi dengan local display ataupun tidak.

      – Apakah tempat yang akan dipasangi transmitter tersebut memiliki vibrasi yang tinggi? Dengan informasi ini kita bisa menentukan kadar goncangan yang bisa ditanggung oleh trasmitter.

      – Dan lain-lain.

      Sebagai contoh, Silakan download product catalogue dari salah satu merk trasnmitter:

      http://www2.emersonprocess.com/en-US/brands/rosemount/Documentation-and-Drawings/Product-Data-Sheets/Pages/index.aspx

      (tidak bermaksud meng-iklan, saya hanya memberikan contoh salah satu produk saja). Di sana terdapat banyak pilihan transmitter sesuai dengan keperluan kita.

      Mohon maaf jika jawabannya tidak pas.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  12. gani

    salam kenal kang. saya gani siswa tingkat 4 instrumentasi industri baru beres pkl kemarin kang. punteun mau nanya rumus menghitung call range buat dp cell dengan double remote seal gimana kang? tapi transmitternya sejajar dengan bagian dasar vsssel.

    hatur nuhun kang

    Reply
  13. gani

    salam kenal kang. saya gani siswa tingkat 4 instrumentasi industri baru beres pkl kemarin kang. punteun mau nanya rumus menghitung call range buat dp cell dengan double remote seal gimana kang? tapi transmitternya sejajar dengan bagian dasar vsssel.

    hatur nuhun kang

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Salam kenal juga Kang Gani. Insya Allah nanti saya buat posting khusus mengenai cara kalibrasi dp transmitter dengan double remote seal. Doain aja biar saya punya kesempatan.

      Reply
  14. dika

    kang mau nanya nie?
    untuk menentukan posisi H dan L ya gmn kang? klo pke diff. transmitter?
    trus klow media tangki condensat posisi H ya d bawah tangki atau di atas tangki.

    mohon penjelasan ya kang..

    makasih

    km32

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Untuk menentukan posisi H dan L pada level transmitter yang menggunakan differential pressure transmitter, pada transmitter biasanya diberi tanda H dan L untuk masing-masing sensing port-nya. Sedangkan sesning point atau tapping point pada tangki, sisi H pada transmitter dihubungkan dengan tapping point pada bagian bawah tangki, sedangkan sisi L pada transmitter dihubungkan dengan tapping point pada bagian atas tangki. Karena tapping bawah pada tangki memiliki tekanan hidrostatis cairan yang berada di dalam tangki, yang besarnya berbanding lurus dengan ketinggian/level liquid pada tangki tersebut. Jadi sebenarnya DP transmitter ini mengukur tekanan hidrostatis, karena nilainya berbanding lurus dengan level, maka secara tidak langsung kita dapat menentukan level-nya. Kecuali untuk tangki yang terbuak (open tank), bisa menggunakan pressure transmitter (bukan DP), dengan range yang memadai, atau pada tangki terbuka (vented tank/open tank), sisi L-nya dibiarkan berhubungan dengan atmosfer.

      Semoga membantu.
      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  15. andi

    mau tanya bagaimana perhitungan membuat differensial pressur untuk oli dengan range 50-150 kg/cm2

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Pak Andi,
      Salam kenal.

      Maaf Pak, saya belum paham pertanyaannya.
      Apakah Bapak ingin mengukur differential pressure oli pada dua chamber, atau ingin mengukur level tanki oli dengan pressure 50-150 Kg/Cm2?
      Bisa dijelaskan kasus/permasalahannya Pak?

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  16. fadli

    Assalamualaikum kang, punya materi tentang dasar pengukuran level menggunakan perbedaan tekanan kang??? hatur nuhun kang

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Bang Dody,
      Silakan, kita belajar bersama.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  17. gege

    Terima kasih atas ilmunya kang…

    Saya mau tanya nih,,,bagaimana caranya mengukur ketinggian level fluida dalam tangki tertutup menggunakan DP Transmitter??

    Terima kasih atas kesempatannya kang… 🙂

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Kang Gege,
      TeknisiInstrument pernah menulis masalah itu, coba dibuka link berikut:

      https://www.teknisiinstrument.com/2009/08/06/menentukan-range-differential-pressure-transmitter-untuk-mengukur-level/

      https://www.teknisiinstrument.com/2010/04/15/dry-leg-dan-wet-leg-pada-level-transmitter/

      https://www.teknisiinstrument.com/2011/01/03/mengkalibrasi-level-transmitter-dengan-remote-seal-bagian-1-pendahuluan/

      https://www.teknisiinstrument.com/2011/01/04/mengkalibrasi-level-transmitter-dengan-remote-seal-bagian-2-suppressed-zero/

      https://www.teknisiinstrument.com/2011/03/24/mengkalibrasi-level-transmitter-sistem-satu-seal-bagian-3-elevated-zero/

      https://www.teknisiinstrument.com/2011/03/27/mengkalibrasi-level-transmitter-sistem-dua-seal-bagian-4-tamat-elevated-zero/

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  18. Rendra

    Pak Ade salam kenal

    Mau sedikit tanya Pak ttg DP transmiiter untuk pengukuran level,..
    kalo dari rumus yg jadi patokan tsb, yang terpakai hanya P.Hidrostatik fluidanya saja sbg dasar range kalibrasi ,.kenapa ya ga semua sisi Low DP dibiarkan nge tap pada P.atm saja..
    tapi ada juga beberapa LT yg sisi lownya di tap pada bagian atas tanki yg pressurize,.

    Kira -kira ada ga ya pengaruhnya thd pengukuran level kalo ternyata sisi low DP di tap pada P.atm..padahal tangkinya bertekanan?

    Terima Kasih

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Pak Rendra,
      Salam kenal kembali.
      Jika sisi low di hubungkan ke tangki, maka transmitter akan mengukur DP antara sisi high dan sisi low, jadi pada konstruksi ini, tekanan pada tangki tidak berpengaruh ke dalam perhitungan level, yang terukur hanya tekanan hidrostatik saja, yang sebanding dengan level-nya.

      Jika sisi low-nya dibiarkan ke atm, maka sisi high dp transmitter akan mendeteksi tekanan proses dengan tekanan hidrostatik. Biasaya DP transmitter memiliki range yang kecil (misalnya 0-250 in H2O). MIsalnya saka teknana tangki adalah 500 PSI, jadi jika sisi low dp transmitter di hubungkan ke atm, maka sisi high dp transmitter akan mendeteksi 500PSI ditambah dengan 250 inH2O saat tangku penuh.
      Jika sisi low dp transmitter dihubungkan ke tangki (di baguan atas), maka dp transmitter akan mendeteksi 0-250 ihH2O saja, karena yang 500 PSInya akan saling menghiangkan:
      DP=(Pprocess+Phigh) – (Pprocess+Plow)
      DP=Phigh-Plow

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  19. achep

    Mantap dan sangat bermanfaat blog nya bagi saya yang baru di instrument!!

    Reply
  20. malik

    salam mas, mohon penjelasan apa perbedaan, artikel mengkalibrasi level transmitter sistem dual seal dengan artikel Menentukan Range Differential Pressure Transmitter Untuk Mengukur Level, kan kedua-duanya menggunakan Diffrential pressure transmter tapi kok LRV kedual artikel berbeda. Artikel pertama LRV : -428 inH2O, sedangkan artikel ke-2 LRV : 0 inH2O, maksudnya kenapa LRV artikel pertama tidak 0 inH20 juga, apakah karena ketinggian process tapping point dengan transmitter pada artikel ke-2 ini sama?

    Reply
  21. malikinstr

    salam mas, mohon penjelasan apa perbedaan, artikel mengkalibrasi level transmitter sistem dual seal dengan artikel Menentukan Range Differential Pressure Transmitter Untuk Mengukur Level, kan kedua-duanya menggunakan Diffrential pressure transmter tapi kok LRV kedual artikel berbeda. Artikel pertama LRV : -428 inH2O, sedangkan artikel ke-2 LRV : 0 inH2O, maksudnya kenapa LRV artikel pertama tidak 0 inH20 juga, apakah karena ketinggian process tapping point dengan transmitter pada artikel ke-2 ini sama?

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Pak Malik,
      Salam kenal.

      Perbedaannya adalah, pada DP transmitter dengan remote seal untuk aplikasi pengukuran level, antara remote seal dengan transmitter menggunakan tabung kapiler yang berisi cairan dengan masa jenis tertentu, baik untuk low maupun high side-nya. Dan pada tabung kapiler tersebut pada ujung transmitter akan timbul tekanan hidrostatik. Karena low side posisi tapping point-nya lebih tinggi maka pada saat level aktual kosong (nol persen), maka perbedaan tekanan yang dirasakan oleh transmitter adalah negatif (HP-LP dimana LP lebih besar).

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*