Berikut ini adalah cuplikan tulisan Kang Ruhe mengenai Kalibrasi, yang beliau kirim ke milis Baraya_Pembangunan-Bandung , dengan menggunakan bahasa yang mudah dicerna, Kang Ruhe memang penulis yang ulung. Kang Ruhe, minta izin tulisannya dicomot (lagi)
Prolog
Widodo C. Sitinjak, seorang teknisi listrik yang beberapa tahun lalu menjadi kawan satu kamar kost di Pulogadung, kabar terakhir yang saya terima darinya dalah sebuah e-mail dari Jepang bertanya mau dibawain oleh-oleh apa. Sebenarnya keahlian utama Widodo bukanlah mengutak-atik listrik, tapi bermain gitar. Widodo adalah seorang musisi alami dan dengan permainan gitar Widodo plus teriakan sumbang saya, kami sering mencemari udara Jakarta yang memang sudah tercemar. Widodo sering mengerutu gara-gara denting indah petikan gitarnya di rusak suara saya yang keluar tanpa nada.
Pada suatu senja, Widodo yang sedang asyik memetik gitar tiba-tiba berkata:” Yan, kalibrasi itu apa sech? Ajarin Gua donk supaya bisa kalibrasi…”. Saya terseyum lalu mengambil gitar butut seharga 50 ribu perak yang saya beli diterminal. “Setelin gitar Gua dulu, ‘ntar tak ajarin kalibrasi…”. Kemudian Widodo meraih gitar butut dari tangan saya sambil menyerahkan gitar bagusnya, buat nge-masterin katanya.
Kami asyik menyetel gitar, saya memetik senar gitar master satu persatu dari senar paling besar hingga senar kecil sementara Widodo memetik senar gitar butut, menyamakan suara masing-masing senarnya dengan suara senar gitar master yang saya petik. Berulang kami lakukan hal tersebut, lalu kami coba menyamakan nada dari G hingga F, yang mayor hingga minor. Hingga akhirnya suara gitar butut nyaris sama dengan suara gitar master. Widodo berujar setelahnya: ”Gitar 50 rebu pengen sama persis suaranya sama gitar 300 rebu, ya gak mungkin lah…” Kami tertawa ngakak.
Saya berdiri, berjingkat kekamar mandi. Widodo teriak: ”Lah, Loe bukannya mo’ ngajarin Gua kalibrasi?”. Saya nyengir kuda sambil membalas teriakannya: “ Nah, ‘ntu Loe dah jago kalibrasi. Widodo sang teknisi kalibrasi gitar..!”. Widodo teriak lagi:” Jadi…kalibrasi itu….!?”
Jadi Kalibrasi itu apa?
Kalibrasi adalah menyetel gitar, memastikan suaranya enak di telinga. Kalibrasi adalah menyetel dan memastikan panas yang dihasilkan seterika listrik adalah tepat untuk kain-kain seperti yang ditunjukan tanda wool-catoon-poly…pada roda pengatur panasnya. Kalibrasi adalah menyetel dan memastikan jarum pendek pada jam dinding tepat menunjuk angka 12 pada tengah hari, dan ketika jarum pendek kemudian mununjuk angka satu, menyetel dan memastikan jarum panjangnya telah melakukan satu putaran penuh. Kalibrasi adalah menyetel dan memastikan ketika orang menekan angka 081-sekian-sekian pada handpone, akan tersambung dengan Mr.X pemilik handphone 081-sekian-sekian, bukan tersambung dengan Mr.Y pemilik handphone nomor lain.
Begitupun di dunia industri, kalibrasi adalah menyetel dan memastikan pressure gauge benar menunjuk angka 100 Kpa ketika tekanan pada vessel atau pipa 100 Kpa. Kalibrasi adalah menyetel dan memastikan temperature gauge benar menunjuk angka 500 derajat celcius ketika temperature pada heat exchanger atau boiler 500 derajat celcius. Kalibrasi adalah menyetel dan memastikan Level Indicator menunjuk 5 meter ketika level cairan dalam vessel tertutup adalah 5 meter. Kalibrasi adalah…silakan definisikan sendiri, saya yakin kita telah memiliki bayangan yang sama di kepala.
Kalibrasi itu sesederhana definisi yang kita bayangkan saat ini, tapi sangat penting peranannya sebab ia menjadi kunci penentu keberhasilan suatu sistem instrumentasi atau sistem otomatis. Tegasnya, jika kalibrasi salah dapat dipastikan sistem bakal gagal. Jika kalibrasi benar, kita akan mendapat pelukan hangat dari Project Engineer dan atau Bos kita yang lainnya.
Sebagai contoh, pesawat Adam Air yang jatuh beberapa waktu lalu, konon kabarnya setelah dilakukan analisa pada kotak hitam yang ditemukan, diduga jatuh karena kegagalan sistem navigasi otomatis yang sangat mungkin disebabkan alat yang tidak terkalibrasi. Sistem navigasi otomatis telah melakukan aksi pengendalian yang salah akibat data pengukuran yang salah, kata para ahli: ‘alat itu telah menipu dirinya sendiri’.
Itulah sebabnya teknisi kalibrasi memiliki tempat khusus pada organization chart dalam sebuah project. Teknisi kalibrasi memikul tanggung jawab yang besar. Maka dari itu teknisi kalibrasi dibayar mahal, jika misal seorang teknisi biasa dibayar $40 per jam, maka teknisi kalibrasi bisa mendapat $60 per jam…
Untuk menjadi teknisi kalibrasi, kita tidak perlu kuliah hingga S3, S1 ataupun D3. Saya heran bagaimana bisa suatu perusahaan menerapkan syarat D3 untuk calon teknisi, mungkin karena mereka mendapat informasi yang salah akan kondisi pendidikan kita kali ya? Padahal meminjam istilah Kang Ade:”…bahwa anak es-te-em bisa…”, dan… memang bisa kok! Buktinya adalah Rudi, helper saya di project PLTU Cilacap, lulusan MTs, hanya perlu beberapa minggu berguru pada para master kalibrasi: Kang Deden “Wolverine” R. Hidayat yang kabar terakhirnya sedang di Qatar dan Kang Harjo Sulistyo yang sekarang di Project BP Tangguh. Setelahnya Rudi bisa dilepas jalan sendiri mengkalibrasi Pressure Gauge, Temperature Gauge, Transmitter de-el-el, sehingga Kang Deden bisa asyik seharian main Age of Empires sama Zuma Deluxe, sanes kitu Kang Deden? Hehehe… Terimakasih pada beliau-beliau yang mengajarkan bahwa membagi ilmu, membuat orang lain pintar dengan secuil ilmu yang kita miliki, justru malah memudahkan kita, membantu kita naik, bukannya membuat kita tersaingi atau membuat posisi kita tergusur.
Menurut ajaran para master kalibrasi tadi yang nempel di otak “Non-Intel:½ Core” saya, kunci yang harus dimiliki seorang teknisi kalibrasi adalah sesederhana berikut; Miliki pemahaman Widodo akan esensi kalibrasi setelah ia nyetel gitar, tambah dengan kemampuan dasar hitung matematika, dasar fisika, kimia, de-el-el yang kita dapat disekolah menengah, tambah satu keahlian akhir, yaitu pemahaman bahasa inggris pasif, gak perlu aktif.
Dengan semua modal itu, dari pengalaman saya, kita tidak akan kesulitan untuk mengkalibrasi hingga MVT keluaran terbaru atau SDV >20” yang terlihat serem segede gajah sekalipun. Harus diingat, semua instrument pasti memiliki manual book yang berisi data lengkap segala hal tentang instument tersebut, dari cara pemasangan instrument hingga cara troubleshooting nya, kita tinggal mengikuti semua petunjuk di dalamnya. Achtung! Biasa nya manual book ditulis dengan bahasa inggris, itulah sebabnya muncul syarat memiliki kemampuan bahasa inggris seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Ibarat Windows, mudah dan sederhana kok, kalo ada masalah tinggal klik Help, cuma masalahnya help nya berbahasa inggris…
Kalibrasi menjadi semakin mudah dengan semakin berkembangnya teknologi Hart, yang mengubah fungsi sinyal 4-20 mA hanya menjadi semacam carrier sementara semua parameter, data hasil pengukuran semua dalam bentuk sinyal Hart, hingga instrument semacam Multi Variable Transmitter (MVT) yang bisa mengukur beberapa besaran sekaligus antara lain Flow, Temperature, Static Pressure, Differential Pressure, sekalian dengan kalkulasi Totalizernya, mudah untuk di buat. Untuk teknisi kalibrasi hanya perlu menambahkan keahlian bagaimana cara pengoperasian Hart Communicator 375 dengan cara rajin baca manual booknya yang berbahasa inggris. Dengan Hart Communicator 375 kalibrasi menjadi amat sangat mudah, cukup pastikan loop instrument benar, masukan semua parameter instrument, pijit tombol auto-calibrate, tunggu hasilnya, selanjutnya….selesai.
Kang kalau cara kalibrasi vortex flowmeter gimana yah?
misal Vortex flowmeternya yokogawa.
tolong dong pencerahannya?
Wah.. terus terang saja, saya belum pernah mengkalibrasi vortex flow meter. Jadi, saya tidak bisa menjawab secara detil bagaimana caranya.
Kalo nggak salah, pada vortex flowmeter yang kita lakukan adalah parameter setting, termasuk scalling untuk 0-100%-nya.
Tapi sebagai referensi, mungkin bisa dilihat di manual-nya yokogawa, bisa didownload di sini:
http://www.yokogawa.com/fld/doc/manual/fld-dy-manual-01en.htm
Salam,
TeknisiInstrument
kang salam kenal. saya gani instrumentasi industri angkatan 34 STM Pembangunan. baru beres pkl kemarin. punteun mau nanya kang klo calibrasi D/p cell yang pake double remote seal gimana?
Kang Gani,
salam kenal juga.
Saya sedang menulis mengenai ini. Yang beres baru single cell. di sini:
https://www.teknisiinstrument.com/2011/01/03/mengkalibrasi-level-transmitter-dengan-remote-seal-bagian-1-pendahuluan/
https://www.teknisiinstrument.com/2011/01/04/mengkalibrasi-level-transmitter-dengan-remote-seal-bagian-2-suppressed-zero/
untuk yang double remote seal, insya Allah nanti dilanjut, belum sempet nich.. maklum kuli hehehehe
Salam,
TeknisiInstrument
kang,hatur nuhun infonya,berguna pisan,karena tadi sore saya di telepon perusahaan kalibrasi,walu saya sekarang masih kerja tapi saya masih rajin nyari lowongan kang,,,doain besok sukses ya kang,,,seperti akang bilang kalau ada kemauan anak em te es juga bisa,,, amin
Kang Dian,
Sami2. mudah2an interviewnya sukses, dan karirnya sukses juga. aamiin.
Salam,
TekisiInstrument.
Kang, mau nanya.
Kalau untuk kalibrasi level transmitter gimana ya?
karena mengingat penggunaannya itu tergantung dari liquid yang diukur level nya.
mohon bantuannya kang.
Kang Fajar,
Level transmitternya jenis apa ya? Apakah dp transmitter, radar, floater atau apa ya?
Kalau kalibrasi dp transmitter untuk level, silakan bisa baca posting lainnya di blog ini:
https://www.teknisiinstrument.com/2009/08/03/mengukur-level-dengan-pressure/
https://www.teknisiinstrument.com/2009/08/06/menentukan-range-differential-pressure-transmitter-untuk-mengukur-level/
https://www.teknisiinstrument.com/2011/01/03/mengkalibrasi-level-transmitter-dengan-remote-seal-bagian-1-pendahuluan/
https://www.teknisiinstrument.com/2011/01/04/mengkalibrasi-level-transmitter-dengan-remote-seal-bagian-2-suppressed-zero/
https://www.teknisiinstrument.com/2011/03/24/mengkalibrasi-level-transmitter-sistem-satu-seal-bagian-3-elevated-zero/
https://www.teknisiinstrument.com/2011/03/27/mengkalibrasi-level-transmitter-sistem-dua-seal-bagian-4-tamat-elevated-zero/
Salam,
TeknisiInstrument
kang mau nanya jg….
baaimana yaa cara mengetahui dan menentukan range flow transmitter untuk steam 2 phasa dan sistem mengunakan oriface ataupun anumbar
Kang Gondo,
Kalau tidak salah, untuk mengukur flow dengan orifice sebagai sensing element, diperlukan beberapa parameter untuk dapat menghitung berapa delta pressure (dp) yang terjadi saat flow maksimal. Diantaranya adalah flowing temperature, flowing pressure, SG, ukuran pipa dll. Sebagai gambaran, bisa menggunakan software yang bisa di-download di sini:
http://www2.emersonprocess.com/en-US/brands/daniel/Pages/OrificeFlowCalculatorConfirmation.aspx
Salam,
TeknisiInstrument
kang ada g lowongan untuk tenaga kalibrasi kebetulan sy bs kalibrasi alat listirk n non listrik contohna kalibrasi : Kwh Meter .suhu,tekanan,flowmeter, dan alat listrik lainnya DAN sy skrng msh tenaga OS di salah satu BUMN ,sy memimpikan jd Karyawan Tetap trims
Kang Lilik H.,
Salam kenal. Kebetulan saya belum punya informasi mengenai lowongan kerja.
Bagi rekan-rekan pembaca, jika ada info bisa direply ke Kang Lilik.
Salam,
TeknisiInstrument
Kang.. salam sukses… mau nanya nih..
Sebenarnya saya bukan org instrument, tapi saya di tugaskan utk menangani Flowmeter, mohon bantuannya kang gimana cara Kalibrasi flowmeter dan gimana cara mengatasi terjadinya perbedaan pembacaan flowmeter dgn aktualnya. Flowmeter yg saya tangani jenis Electromagnetic, Vortex, dan Turbine Flowmeter. Dan dimana saya bisa dapatkan manual booknya kang setiap flowmeternya.
Atas bantuanya saya ucapkan terima kasih kang…
Salam Sukses…
Pak Rahmad Suwardi,
Salam kenal.
Di website manufcaturer-nya biasanya kita bisa mengunduuh setiap manual book dari produk mereka.
Kalau boleh tahu, apa merk dan tipe dari flowmeter dimaksud? Mungkin saya bisa membantu mencarinya.
Salam,
TeknisiInstrument
Postingannya menarik sekali pak ade.
Saya mengambil kesimpulan seperti ini “Ketika kita masih mau terus belajar dan berjuang semua itu mungkin untuk dikerjakan tanpa melihat background pendidikannya”.
Terima kasih untuk nasehatnya pak ade, Ini sangat bermanfaat untuk diri saya dalam merintis karir pertama saya sebagai teknisi listrik dan instrument di perusahaan saya bekerja.
Salam kenal.
Pak Rizky,
Salam kenal, sebenarnya itu bukan tulisan TeknisiInstrument, itu adalah tulisan Kang Ruhe, dengan izin beliau diposting di blog ini.
Kalau ada manfaatnya, alhamdulillah. Semoga pahalanya mengalir buat Kang Ruhe 🙂
Salam,
TeknisiInstrument
Salam kenal Kang,
Saya mijil widha kharisma, bekerja disebuah perusahaan tekstil di Karanganyar Jawa tengah, bagian Penerapan ISO 9001 : 2008, sebenarnya dulu sih cuma untuk bagian administrasinya, sampai sekarang dituntut harus bisa juga masalah kalibrasi. sedangkan saya lulusan D3 administrasi yang melenceng jauh dari pekerjaan itu. yang mau saya tanyakan bagaimana cara kalibrasi counter yard merk Kori Seiki tipe MS-3:10-5 ? disini ada banyak alat itu dan selama ini cara kalibrasinya cuma dicocokan dengan master counter yard yang tidak dipakai. selisihnya hampir banyak, ada yang sampai 20 yard, (maklum alat tsb sudah ada saat th 90an). kemudian ada nggak sih standar koreksi yang diperbolehkan dalam kalibrasi? dan standar itu siapa yang menentukan ?
Mohon pencerahan kang, terimakasih.
Pak Mijil,
Salam kenal.
Mohon maaf, TeknisiInstrument belum pernah menangani Yard Counter dimaksud. Tapi umumnya, alat ukur yang dijadikan standard harus mendapat serifikasi dari lembaga sertifikasi (kalibrasi) yang terakreditasi.
Salam,
TeknisiInstrument
Kang kalo hht 375 bisa dipakai ga buat kalibrasi Eja110E yokogawa hart ver 5/7,
Haturnuhun
Pak Cib,
Salam kenal.
Apakah hht 375 yang dimaksud adalah Hart Communicator 375?
Jika ya, itu tergantung kepada Hart Communicator 375 tersebut, apakah DD file untuk EJA110E terpasang pada database hartcomm 375 tersebut atau tidak. Bisa di lihat di manual book HartComm 375, bagaimana cara melihat dd file yang tersedia di dalam HartComm 375.
Silakan lihat manualnya di link berikut: http://www2.emersonprocess.com/siteadmincenter/PM%20Asset%20Optimization%20Documents/ProductReferenceAndGuides/375_ru_usermanual.pdf
Lihat halam 60 (3-20) “Viewing Available Device Descriptions”
Jika hht 375 yang dimaksud adalah handheld hart yang lainnya, silakan mengacu kepada buku panduannya. Biasanya dijelaskan bagaimana cara melihat daftar dd file yang tersedia di dalam handheld tersebut.
Salam,
TeknisiInstrument
Iya kang masalahnya hart comm 375 buatan cina tidak ada manualnya ‘,’
Pak Cib,
Apakah sudah coba dikonek dengan transmitter EJA-nya?
btw, merk dan tipe hart comm nya apa ya?
Salam,
TeknisiInstrument
kang mau tanya… saya pngn tau tau tabel sumber” ketidakpastian berbagai alat ukur..
apa akangh tahu web nya, nyarinya bingung nh
Kang Acep,
Maaf saya juga tidak tahu.
Biasanya di datasheet/spesifikasi alat ukur bersangkutan dicantumkan.
Salam,
TeknisiInstrument