Pernahkan Anda menemui sebuah data kalibrasi dari differential pressure transmitter seperti tabel di bawah:
Table 1 +---------+----------+ | IN (%) | OUT (mA) | +---------+----------+ | 0 | 4 | +---------+----------+ | 6 | 8 | +---------+----------+ | 25 | 12 | +---------+----------+ | 56 | 16 | +---------+----------+ | 100 | 20 | +---------+----------+
Lho, koq aneh ya? Sepertinya tidak linear, bukannya kebanyakan differential pressure transmitter kalibrasinya memiliki data seperti tabel di bawah:
Table 2 +---------+----------+ | IN (%) | OUT (mA) | +---------+----------+ | 0 | 4 | +---------+----------+ | 25 | 8 | +---------+----------+ | 50 | 12 | +---------+----------+ | 75 | 16 | +---------+----------+ | 100 | 20 | +---------+----------+
Ada dua kemungkinan mengapa data kalibrasi bisa didapatkan seperti pada Tabel 1 di atas: Transmitternya sudah tidak linear lagi atau memang sengaja differential pressure transmitter tersebut dikonfigurasi dan dikalibrasi dengan mode square-root. Biasanya untuk pengukuran flow.
Untuk transmitter yang akan di-square-root-kan, maka transmitter tersebut dikalibrasi dengan data seperti pada Tabel 1 di atas. Pertanyaannya adalah, dari manakah angka-angka tersebut muncul? Atau singkatnya, bagaimana cara menghitungnya?
Kalibrasi differential pressure transmitter yang di-squareroot-kan
Pada salah satu posting di blog TeknisiInstrument, pernah ada diskusi mengenai masalah ini.
Kurang lebih berikut ini diskusinya:
MASALAH:
Saya mau menanyakan masalah kaibrasi untuk differential pressure transmitter:
1. Tolong saya dijelaskan mengenai Input pressure dengan tertera : 0% ( 4mA ), 6% (8mA), 25% (12mA), 56% (16mA), 100% (20mA)
2. Cara menghitung Deviation Up dan Down (dalam %)
Misal : Input: 25%; Output : Up=12.0024 mA; Down= 11.9980mA
Deviation (% ): Up = 0.0152%; Down= -0.0127%
DISKUSI:
Nomor 1:
Kalau dilihat dari data yang diberikan, sepertinya itu adalah kalibrasi differential pressure transmitter yang di-squareroot-kan untuk flow.Untuk menghitung output dari dp transmitter dengan square root adalah:
output mA = ((akar(x%)/akar(100%)) * (20-4) ) + 4)
output mA = ((akar(x%)/akar(100%)) * 16 ) + 4)
output mA = ((akar(x%)/10) * 16 ) + 4)
Misal dengan data yang diberikan di atas:6%(8mA)
ouput mA = ((akar(x%)/10) * 16 ) + 4)
ouput mA = ((akar(6)/10) * 16 ) + 4)
ouput mA = ((2.449489742783178/10) * 16 ) + 4)
ouput mA = ((0.2449489742783178 * 16 ) + 4)
ouput mA = (3.919183588453085 + 4)
ouput mA = 7.919183588453085 mA
dibulatkan menjadi 8mA25%(12mA)
ouput mA = ((akar(x%)/10) * 16 ) + 4)
ouput mA = ((akar(25)/10) * 16 ) + 4)
ouput mA = ((5/10) * 16 ) + 4)
ouput mA = ((0.5 * 16 ) + 4)
ouput mA = (8 + 4)
ouput mA = 12 mAContoh yang lainnya, silakan coba hitung sendiri :).
Nomor 2:
Yang nomor 2, insya Allah akan dibahas pada posting selanjutnya 🙂
Demikian hasil diskusi singkat yang pernah terjadi tersebut.
Kang bagai mana caranya biar bisa paham tentang instrumen dan kali brasi ? Apakah instrumen dan kali brasi itu berhubungan ?
Kang Fajar Fadilah,
Salam kenal 🙂
Caranya dengan mempelajari bidang tersebut.
Di dunia industri, instrument itu memiliki makna spesifik untuk sebuah bidang pekerjaan yang menangani masalah pengukuran dan pengendalian besaran proses di industri.
Sedangkan kalibrasi, merupakan salah satu bidang pekerjaan dari instrument.
Kalau berkenan, silakan baca-baca pada link berikut:
https://www.teknisiinstrument.com/2009/02/04/apakah-instrumentasi-itu/
Salam,
TeknisiInstrument
Iyaa kang saya kerja di bidang proyek dan saya megang kalibrasi dan instrumen tapi saya baru di instrumen dan kalibrasi ini saya pingin banget kaya akang yang hebat dibidang instrumen sama kalibrasinya kang mohon diajarkan 🙁 maaf kalo omongan saya lancang kang
Kang Fajar Fadilah,
Mohon maaf sebelumnya, saya bukan orang hebat dalam bidang instrumentasi. Saya masih teknisi biasa yang sama-sama masih belajar 🙂
Jika berkenan, silakan baca-baca artikel dalam blog ini. Ada beberapa topik mengenai daras kalibrasi.
Salam,
TeknisiInstrument
perhitungan untuk sg root = √x% x 16 + 4
50% = 15,313
Aslm…?? Punten akang2 mau nanya dan klo di perkenankan saya mau belajar banyak tentang instrument..apakah blog ini masih aktif
Wa ‘alaikum salam wrwb.
Blognya masih aktif, cuman sudah lama tidak menulis
Salam,
TeknisiInstrument
assalamualaikum, apakah di blog ini pernah membahas alat instrument viator usb hart? saya saat ini masih sangat awam akan tools tersebut, karena sebelumnya saya menggunakan hart comm 375 dan 475 untuk field communication dengan device2 instrument di lapangan
Wa ‘alaikum salam wrwb.
Belum pernah dibahas.
Salam,
TeknisiInstrument
Apakah sudah baca maualnya?
Coba dowload di sini:
https://files.pepperl-fuchs.com/webcat/navi/productInfo/doct/tdoct5943__eng.pdf
Di situ dijelaskan cara mengguakannya.
Salam,
TeknisiInstrument
terima kasih kang atas sharingnya.
setelah saya perhatikan dari mana dapat nilai inputannya : 0%, 6%, 25%, 56%, 100 % ?. jika pada tiap tiap dp transmitter berbeda beda tiap inputanya, misal : 0%, 20%, 35 %, 80%, 100%. kita sebagai teknisi instrument mengacu dari mana panduannya persentase inputannya? apakah dari factory atau ada perhitungan tersendiri untuk menentukan persentase inputannya?
Kang Dika,
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Jika transmitternya dikonfigurasikan sebagai squared root, maka mengacyu pada rumus:
output mA = ((akar(x%)/akar(100%)) * (20-4) ) + 4)
Seperti diuraikan di atas.
Input transmitter (dP) kan linear dan outputnya kuadratis.
Jadi untuk persentasi input, mengacu ke nilai linearnya, 0-100% dari input transmitter.
Misalnya range input transmitter 0-200inH2O, maka persentasinya dihitung dari range tersebut, sedangkan untuk mengetahui output (mA)-nya menggunakan rumus di atas.
Dan jika dibuat grafik dengan sumbu x range input dan sumbu y range output, maka grafiknya akan kuadratis (melengkung) tidak linear.
Salam,
TeknisiInstrument
Mas TeknisiInstrument, maaf sebelumnya saya banyak bertanya di beberapa post Mas.
Saya ingin bertanya out of topic namun terkait pengukuran flow. Apakah Mas pernah menangani kasus open channel flowmeter Mas? Di beberapa artikel disebutkan untuk transmitternya sendiri menggunakan ultrasonic level yang akan mengeluarkan output flow aliran. Jikalau pernah mohon dibahas di satu artikel/post tersendiri Mas. Saya masih banyak kebingungan terkait kondisi dan bentuk kanal yang ideal seperti apa.
Terimakasih Mas.
Pak Franky, saya belum tahu kalau ada ultrasonic level dipakai untuk mengukur flow.
Yang pernah saya tahu, flow meter dengan jenis ultrasonic. Outputnya ada yang 4-20mA, ada yang pulsa dll. Di flow computernya, disesuaikan. Jika flow meternya menggunakan pulsa, maka di flow computer nya menggunakan channel pulsa juga.
Salam,
TeknisiInstrument
Saya juga baru tahu setelah ada customer yang meminta ultrasonic level untuk pengukuran flow dan volume aliran Mas. Untuk yang Mas sebutkan di atas saya sudah pernah configure namun belum sampai tahap pemasangan Mas. Terbagi 2 jenis, ada yang inline UT flowmeter dan ada yang clamp-on UT Flowmeter. Namun untuk pengukuran flow menggunakan transmitter level , disebutnya Open Channel flowmeter Mas.https://inaparts.com/flow-measurement/artikel-flow-meter/open-channel-flow-meter/
Di beberapa sumber artikel ada yang bahas namun saya butuh informasi dari orang yang pernah secara langsung membuatnya Mas.
Terimakasih Mas sudah mau bertukar informasi.
Saya izin bertanya
Saya ada transmitter dengan range (-400) – (+400) tapi data process 0 – (+400) apakah transmitter masih bisa digunakan? Dan apa efek nya jika tetap digunakan? Sebenarnya kita bisa setting dengan HART atau setting di DCS nya. Tapi secara pengukuran apakah ada efeknya?
Terima kasih
Sam
Transmitter dengan rang -400 sampai +400 (satuannya apa ya?) Masih bisa digunakan untuk mengukur input 0 sampai +400 (entah satuannya apa). Tinggal kalibrasi saja transmitternya menjadi range input 0-400. Kemudian di DCS, sesuaikan range-nya (atau scalling-nya) 0-400 juga.
Mengenai efek, mungkin akurasi akan berkurang, tapi sepertinya tidak akan signifikan. Untuk membuktikannya, kalibrasi saja transmitternya menjadi 0-400, kemudian lakukan calibration check pada 5 titik, 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Lakukan increase (dari 0 ke 100%) dan decrease (dari 100 ke 0%). Kemudian plot pada grafik untuk melihat kinerjanya, termasuk histerisisnya.
Salam,
TerknisiInstrument.