Mengkalibrasi Level Transmitter Sistem Dua Seal, Bagian 4 (Tamat): Elevated Zero

By | 27 Maret 2011

Kalibrasi ini dilakukan jika transmitter dengan sistem dua seal dipasang satu level dengan tapping point atau di atas atau di bawah high pressure side tap.

Double seal transmitter dengan elevated zero

Double seal transmitter dengan elevated zero

Diketahui:

(Sf) = 1.07 in H2O/inch

(-h) = – 400 inches

(Sp) = 0.9 in H2O/inch

(H) = 350 inches

Dari gambar di atas, diketahui sebuah tangki terbuka diukur levelnya dengan sebuah transmitter yang menggunakan dua buah remote seal masing-masing untuk high dan low side pressure-nya, dengan transmitter ditempatkan di bawah high side tapping point .

(sf) = specific gravity fill fluid (liquid pengisi pada kapiler dari remote seal)

(-h) = jarak antara process tapping point dengan transmitter (perhatikan tanda minus).

(sp) = specific gravity dari process media yang berada pada tanki.

(H) = Rentang level yang akan diukur.

Langkah 1

Hitung besarnya zero elevation dengan cara mengalikan jarak antara process connection dan transmitter (-h)  dengan specifiec gravity liquid pengisi remote sesal (sf):

 Zero Elevation = -(h)(sf) = -(400 in) (1.07 inH2O/in) = -428 inH2O

Langkah 2

Hitung span dengan cara mengalikan ketinggian maksimum dari fluida proses (H) dengan specific gravity dari process media yang berada pada tanki, specific gravity (sp):

 Span = (H)(sp) = (350 in) (0.9 inH2O/in) = 315 inH2O

Langkah 3

Tentukan/hitung calibration  untuk transmitter, yaitu hasil pada langkah 1 (zero elevation) sebagai LRV (Lower Range Value) dan hasil pada langkah 1 ditambah hasil pada langkah 2 sebagai URV (Upper Range Value).

 Calibration = “Zero Elevation” sampai (“Zero Elevation” + “Span”)

= -428 inH2O sampai (-428 + 315) inH2O

= -428 inH2O sampai -113 inH2O

Kesimpulan

Jadi, transmitter tersebut kita kalibrasi dengan:

LRV = -428 inH2O

URV = -113 inH2O

 Referensi: Rosemount Model 1199 Diaphragm Seal System Manual (0089-0100-4002 English Rev.AD)

42 thoughts on “Mengkalibrasi Level Transmitter Sistem Dua Seal, Bagian 4 (Tamat): Elevated Zero

  1. Ruhe

    Kang, mundut dibahas oge perkawis switch2 sabangsaning pressure switch, level switch, temp switch etc. Katingalna simple mung krusial. Sapertos kenapa beberapa process plant menggunakan status NO pada operasi normal sementara yg lain menggunakan status NC. Haturnuhun.

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Kang Ruhe,
      Usulan yang bagus. Insya Allah, mudah2an diberi kesempatan untuk mempersiapkan tulisannya.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  2. Boni

    Kang,

    Saya mau tanya untuk perhitungan di atas. Kenapa untuk jarak “H” hanya diukur dari tappting point ke permukaan air? kenapa tidak diukur sampai tapping point sisi Low.

    Kemudian sama untuk pengukuran jarak “h” hanya diukur dari tapping point sisi Low ke tapping point sisi High. Kenapa tidak diukur sampai transmitter (karena pada gambar transmitter diletakan di bawah tapping point high)

    Satu lagi kang, untuk perhitungan pada sisi high. Kenapa jarak dari tapping point sampai ke transmitter sisi High tidak diitung. Karena kalau diliat digambar transmitter diletakan di bawah dari tapping point.

    Punten nya kang seueur tumaros. Maklum newbie hehehe. Hatur Nuhun

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Kang Boni,
      Terima kasih atas kunjungannya,

      Boni :

      Saya mau tanya untuk perhitungan di atas. Kenapa untuk jarak “H” hanya diukur dari tappting point ke permukaan air? kenapa tidak diukur sampai tapping point sisi Low.

      >>> Karena H di sana adalah contoh ketinggian maksimum level yang akan kita ukur, kalau ketinggian maksimumnya sama dengan h (h kecil) maka h=H

      Boni :

      Kemudian sama untuk pengukuran jarak “h” hanya diukur dari tapping point sisi Low ke tapping point sisi High. Kenapa tidak diukur sampai transmitter (karena pada gambar transmitter diletakan di bawah tapping point high)

      >>> Karena, tapping point low merupakan titik awal pengukuran level (titik nol persennya), jadi berapapun jarak transmitter dari sisi tapping point high, maka dp yang ditimbulkan antara sisi H dan sisi L adalah sama, karena sisi low-nya juga akan memiliki jarak yang sama. Jadi ketinggian transmitter dari sisi tapping point high tidak perlu diperhitungkan.

      Boni :

      Satu lagi kang, untuk perhitungan pada sisi high. Kenapa jarak dari tapping point sampai ke transmitter sisi High tidak diitung. Karena kalau diliat digambar transmitter diletakan di bawah dari tapping point.

      >>> sudah terjawab di atas.

      Boni :

      Punten nya kang seueur tumaros. Maklum newbie hehehe. Hatur Nuhun

      >>> Kita sama-sama belajar saja, dan mohon koreksi jika ada kesalahan.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  3. lampukecil

    Mas Teknisi Instrument yang bersedia membagi ilmu,

    setuju dengan mas Boni, perlu diperhitungkan jarak antara tapping point dengan posisi transmitter. Bolehlah dikaji pelan pelan lagi dengan rumus hydrostatic dan hitung pelan-pelan berapa pressure yang diterima di masing masing sensor.

    di contoh di atas saya tambahkan variabel x = jarak antara tapping H (yg bawah) ke transmitter.

    LRV (pada saat 0% level)
    = Press di H – Press di L
    =(Sp.x) – Sf.(h+x)

    URV (pada saat 100% Level dalam hal ini “H”)
    = Press di H – Press di L
    =(Sp.(x+H)) – (Sf.(h+x))

    Boleh juga dilihat technical data sheet rosemount: (00816-0100-3206).

    Salute untuk ketersediaannya membagi ilmu.

    Semangat…

    “lampukecil”

    Reply
  4. TeknisiInstrument Post author

    Mas Lampu Kecil,

    Terima kasih atas comment-nya. Menurut TeknisiInstrument, walaupun jarak antara tapping point bawah ikut dimasukkan ke dalam perhitungan, tetap akan menghasilkan LRV dan URV yang sama dengan perhitungan di atas. Berikut analisa saya:

    Saya ikuti pemisalan dari Mas Lampukecil, dimisalkan jarak antara tapping point bawah dengan transmitter ditandai dengan x, misalnya x=100 in. Maka:

    Tekanan yang diterima oleh sisi High transmitter pada saat tangki kosong adalah:
    PHigh = (x)(Sf)
    PHigh = (100 in)(1,07 inH2O/in)
    PHigh = 107 in.inH2O/in
    PHigh = 107 inH2O

    Tekanan yang diterima oleh sisi Low transmitter pada saat tangki kosong adalah:
    PLow = (h+x)(Sf)
    PLow = (400 in + 100 in)(1,07 inH2O/in)
    PLow = (500 in)(107 inH2O/in)
    PLow = 535 in.inH2O/in
    PLow = 535 inH2O

    Sehingga, Zero Elevation-nya adalah:
    ZE = PHigh-PLow
    ZE = 107 inH2O – 535 inH2O
    ZE = -428 inH2O >>> angka ini sama dengan perhitungan pada tulisan di atas.

    Pada saat tangki kosong, tekanan hoidrostatik proses adalah 0 (nol) karena belum memiliki level alias H=0

    Kemudian saat tangki penuh (sampai pada rentang yang akan diukurnya), dimana H=350 in, maka teknanan hidrostatik dari proses adalah:
    PH = (H)(Sp)
    PH = (350 in)(0,9 inH2O/in)
    PH = 315 in.inH2O/in
    PH = 315 inH2O >>> PH ini adalah span-nya transmitter

    Sehingga LRV (Lower Range Value) dan URV (Upper Range Value) dapat dihitung:
    Calibration = “Zero Elevation” sampai (“Zero Elevation” + “Span”)
    LRV = Zero Elevation
    LRV = -428 inH2O

    URV = Zero Elevation + Span
    URV = -428 inH2 + 315 inH2O
    URV = -113 inH2O

    =======Kesimpulan:========
    Transmitter dikalibrasi dengan:
    LRV = -428 inH2O
    URV = -113 inH2O
    =========================

    dpTransmitter dengan dual remote seal untuk pengukuran level, jarak transmitter dengan tapping point bawah tidak berpengaruh terhadap kalibrasi (URV dan LRV), karena di titik manapun, teknanan hidrostatik pada kapiler remote seal-nya pada sisi L dan sisi H akan saling menghilangkan selama sg liquid pengisinya sama. Untuk pembuktian matematis, silakan ganti “x” di atas dengan angka lain.

    Mohon koreksi jika ada kekeliruan.

    Salam,
    TeknisiInstrument

    Reply
  5. Ruhe

    Ikut nimbrung ah :Peace:

    Penjelasan Kang Ade di comment sebelumnya makin mangstab benar :twothumbsup:

    Untuk Mas lampu kecil, bagus sekali logikanya bahwa jarak tapping point terhadap transmitter sangat berpengaruh.

    Tapi mungkin bisa dikoreksi ulang rumusnya mas lampu kecil yg:

    LRV (pada saat 0% level)= Press di H – Press di L=(Sp.x) – Sf.(h+x)

    URV (pada saat 100% Level dalam hal ini “H”)= Press di H – Press di L=(Sp.(x+H)) – (Sf.(h+x))

    Disesuaikan dengan definisi Kang Ade:

    (sf) = specific gravity fill fluid (liquid pengisi pada kapiler dari remote seal)

    (-h) = jarak antara process tapping point dengan transmitter (perhatikan tanda minus).

    (sp) = specific gravity dari process media yang berada pada tanki.

    (H) = Rentang level yang akan diukur.

    Jadi misal jika misal ada jarak sejauh x antara transmitter dan tapping point maka pressure pada sisi High nya adalah:

    P=(Sf.x) + (sg.H)

    Jadi ketika level=0% maka:

    L=(Sf.x) – Sf.(h+x)

    Dan ketika level=100% maka:

    L=[(Sf.x)+(Sg.H)] – [Sf.(h+x)]

    Jadi sepertinya Mas lampu kecil cukup mengganti Sg dgn Sf pada rumus level 0% versi Mas lampu kecil, maka penjabaran Kang Ade akan terlihat sangat indah 🙂

    Mohon koreksinya kalau ada yang salah :Peace:

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Kang Ruhe, Mantap…

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  6. lampukecil

    Kang Mas semua,
    betul sekali, saya yang salah liat gambar, saya baca gambar saya kira instalasi wetleg.
    kalau dual seal, persamaanya sudah mantaffffff…. maaf sekali.

    kalau boleh usul, karena dual seal, tubing ke transmitter digambar dengan simbol yang kruil kruil atau looping.

    salam berbagi,
    “lampukecil”

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Mas LampuKecil,
      tidak masalah. Justru saya senang ada diskusi… tambah ilmu…
      Makasih udah urun rembuk di blog ini.
      Kalo ada bahan untuk di-share, boleh dikirim ke saya untuk di-posting.

      Makasih usulnya, insya Allahnanti diganti…

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  7. teti

    mas teknisi instr.
    mau tanya kalo misalnya disuatu tanki LALL 300mm dan LAHH 1300mm. bagaimana cara kita menentukan URV DAN LRV tersebut?

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Mbak Teti (atau Mas Teti, mohon koreksi kalau salah),

      Sebelumnya, terima kasih atas kunjungannya.
      Menurut TeknisiInstrument, LALL dan LAHH sepertinya secara teknis kalibrasi tidak ada hubungan dengan penentuan URV dan LRV.

      LALL (Level Alarm Low Low) dan LAHH (Level Alarm High High) biasanya ditentukan dari sisi keamanan proses atau process safety (dengan istilah safety instrumented system)

      Adapun LRV dan URV ditentukan dari:
      – Rentang ukur (range) yang akan diukur oleh transmitte
      – SG liquid yang akan diukur
      – SG liquid pengisi remote seal,
      – Jarak diantara tapping point transmitter.

      Besarnya nilai LALL dan LAHH biasanya berada di antara nilai rentang ukur transmitter.

      Tapi, jika LALL sama dengan zero dan LAHH sama dengan span, dengan mengacu pada konfigurasi seperti gambar di atas (artikel), maka bisa dihitung:

      LALL = Zero = 300 mm (dari tapping point bawah)
      LAHH = Span = 1300 mm (dari tapping point bawah)

      Misal jika diketahui:
      Sp liquid process = 0,9 inH2O/in
      Sf liqud pengisi remote seal = 1,07 inH2O/in
      h1 = Jarak 0% level ke tapping point bawah = 300 mm = 11,8 in
      H = Jarak 100% level ke tappingpoint bawah = 1300 mm = 51,2 in
      h2 = Jarak tapping point atas ke tapping point bawah = 1500 mm 59,1 in

      Maka:

      Zero Elevation = ZE
      ZE = (PHigh-PLow)
      ZE = (Sp)(h1) – (Sf)(h2)
      ZE = (0,9)(11,8) – (1,07)(59,1)
      ZE = 10,62 – 63,237
      ZE = -52,617 inH2O

      Tekanan hidrostatik yang yang ditimbulkan oleh liquid process saat level 100% (1300mm):
      PH = (Sp)(H)
      PH = (0,9)(51,2)
      PH = 46,08 inH2O

      LRV = Zero Elevation
      LRV = -52,617 inH2O

      URV = Zero Elevation + PH
      URV = -52,617 + 46,08
      URV = -6,537 inH2O

      Sehingga:
      =====================
      LRV = -52,617 inH2O
      URV = -6,537 inH2O
      =====================

      Angka-angka di atas pemisalan.

      Mohon koreksi jika terdapat kekeliruan.
      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  8. aweng papilaya

    Mas teknisi instrumen,

    saya masih awam di dunia instrumen, di mill kami tepatnya di insrumen boiler ada diferential presure merek siemen sitran, di alat ini ada tombol tertulis span dan sero, apa maksud dari tombol ini, dan bagaimana cara kita melakukan setting zero dan span .diferential presure ini di gunakan untuk mengatur air umpan ke drum boiler.

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Pak Aweng,
      Terima kasih atas kunjungannya. Saya belum pernah pegang dp Transmitter merk Siemens, tapi secara umum, tombol Zero dan Span adalah tombol untuk kalibrasi,
      Jika dp Transmitter tersebut tidak kompatibel dengan HART comm, maka berikan tekanan minimum (zero) kemudian atur tombol zero agar outputnya minimum (0%, misal 4mA), kemudian berikan tekanan input maksimum, lalu atur tombol span agar outputnya maksimum (100%, misal 20mA). Lakukan step itu berulang agar didapat repeatability yang baik. Lakukan pengujian di titik 0%, 25%, 50% 75% dan 100%, Itu yang dinamakan proses kalibrasi.
      Semoga membantu.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  9. bagusefendi

    mas, mohon dibantu bagaimana cara2 menggunakan hart communicatornya, step by step , menu-menu nya gmn aja? klo ada bahasan khusus cara menggunakan hart communicator mgkn bisa lebih baik..

    terimakasih banyak.

    maaf masih pemula soalnya -_-

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Pak Bagus Effendi,
      Salam kenal.
      Usulan yang baik, insya Allah kalau saya diberi kesempatan, akan kita coba tulis.
      Sekilas saja, kadang kala, setiap instrument (transmitter, actuator misalnya) memiliki menu yang berbeda-beda dan spesifik, jadi menu yang ditampilkan di hart comm berdasarkan firmware yang ada dalam instrument bersangkutan. Menu tree biasanya disediakan pada setiap instruction manual dari peralatan instrument bersangkutan. Menu untuk positioner akan berbeda dengan menu untuk transmitter.

      CONTOH menu tree:
      > Temperature Transmitter Yokogawa Seri YTA, (http://www.yokogawa.com/fld/pdf/temp/IM01C50T01-01E.pdf) halaman 3-4
      > Differential Pressure Transmitter, Omega, Model PX750 (http://www.omega.com/manuals/manualpdf/M3263.pdf), halaman A-1

      > Dan lain-lain

      Sesuai namanya, HART COMM berfungsi sebagai komunikator antara teknnisi dengan peralatan instrument.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  10. sanipermanasukma

    assalamualaikum kang

    bade naros pami eta teh jarak tapping point low sape ka bawah tangki di abaikan apa kumaha kang?

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Wa alaikum salam
      Kang SaniPermana,
      Pertanyaan sejenis sudah pernah muncul, dan pernah dibahas di page ini. Silakan baca comment #3 sampai dengan comment #7 di atas, insya Allah jawabannya ada di sana semua.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  11. Andie

    Kang, bisa mohon di jelaskan tetang Mengkalibrasi Level Transmitter Sistem Dua Seal, seperti pada bagian 4, tetapi zat yang akan diukur adalah tekanan udara nya. Jadi saya mengukur tekanan udara di dalam furnace combustion, saya sudah lakukan, tetapi tidajk tahu cara piping dan kalibrasinya benar atau tidak. saat ini tekanan dalam furnace yang terbaca pada saat beroperasi sekitar 8 pa. Nuhun kang.

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Kang Andie,
      Sebelumnya ada hal yang perlu saya ketahui, apakah tekanan udara yang hendak diukur itu adalah static pressure (satu titik pengukuran) atau differential pressure (mengukur perbedaan tekanan antara dua titik pengukuran)?

      Saya asumsikan hendak mengukur static pressure (satu titik pengukuran), maka tidak perlu menggunakan differential pressure transmitter, gunakan saja pressure transmitter biasa, dan kalibrasi sebagai mana mestinya.
      Pilih range yang cocok (misalnya 12pa untuk aplikasi Kang Andie).

      Kalau asumsi saya di atas salah, jika adan P&ID atau drawing lainnya, mungkin akan membantu.

      Terima kasih.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  12. junot

    Mas saya pemula didunia instrument
    Maksud dari : sf dan sp
    Dan remote seal (3way valve)

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Salam kenal Mas Junot,

      sf = specific gravity of fill fluid (specific gravity dari liquid yang dipakai untuk mengisi tabung kapiler pada remote seal.
      sp = specifiv gravity of process fluid (spesific gravity dari jenis liquid yang akan diukur ketinggiannya/process).

      Istilah tersebut saya contek dari manual book rosemount.

      Remote seal = merupakan seal yang letaknya terpisah dari unit transmitter, adapun seal di sini berfungsi untuk menyekat process fluid dengan fill fluid sehingga fluida process tidak masuk ke dalam sensor modul dari transmitter. Di sebut remote seal karena leatknya tidak menempel pada transmitter, melainkan memiliki jarak yang dihubungkan dengan pipa kapiler.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  13. Bunaya Mustaghfirin

    Kak mau tanya fungsi dari Pressure Differential Alarm Low pada P&ID itu apa ya?
    Matur nuwun

    Reply
    1. TeknisiInstrument Post author

      Mas Bunaya Mustaghfirin,

      Differential pressure low alarm merupakan titik warning atau peringatan untuk sebuah sistem yang memonitor perbedaan tekanan di antara dua titik. Dimana, jika terjadi perbedaan tekanan yang terlalu kecil, maka sistem akan memberikan peringatan kepada operator, bahwa telah terjadi perbedaan tekanan yang terlalu kecil.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  14. fery

    Mas Teknisi Instrument

    Saya mau tanya bagaimana cara mengkalibrasi level DP tipe close tank yang menggunakan 2 seal remote jika pada tangki ada vacuum-nya. Dan bagaimana pula level DP ini dikatakan sudah abnormal/rusak. sebagai informasi jarak H : 2000 mmH2O, h : 2200 mmH2O

    salam hangat,
    Fery

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Mas Fery,
      Salam kenal.
      Berapa tekanann vakumnya?
      Berapa SG dari liquid pengisi leg/kapiler transmitter-nya
      Sebenarnya prinsipnya sama saja menggunakan formula pada artikel di atas.
      Hanya saja tekanan pada langkah satu dan langkah dua ditambah dengan tekanan vakum pada tangki dan tekanan hidrostatik pada masing-masing leg.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  15. Hendra Parulian

    terima kasih telah berbagi ilmu ttg instrumentasi, saya sangat senang membaca artikel yg mas buat disini dan bnak mendapatkan pengetahuan ttg instrumentasi..
    mohon pencerahannya mas teknisiinstrument, dalam kasus ini karena panjang capilary transmitter nya tidak mencukupi sampai ke titik tapping high (bawah) maka kami meletakkan transmitter di posisi tengah, apakah boleh dilakukan seperti itu dan apakah untuk menentukan nilai elevation zero nya hanya : 1/2 H * (sf),? ? mohon pencerahannya mas,
    terima kasih

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Pak Hendra Paulian,
      Salam kenal.
      Bisa saja transmitter di pasang di atas tapping point high pressure side. Mari kita analisa dengan menggunakan logika yang pernah saya jabarkan pada komentar di artikel ini, pada link berikut:
      https://www.teknisiinstrument.com/2011/03/27/mengkalibrasi-level-transmitter-sistem-dua-seal-bagian-4-tamat-elevated-zero/#comment-500

      Misalnya saja transmitter dipasang tepat di tengah-tengah tapping point antara high side dan low side-nya. berarti transmitter berada 200 inci di atas high pressure tapping point dan 200 inci di bawah low pressure tapping point.

      Anggap saja:
      -hP = jarak antara high pressure tapping point dengan transmitter (tanda minus karena transmitter berada di atas tapping point)
      hL= jarak antara low pressure tapping point dengan transmitter
      Sehingga:

      Tekanan yang diterima oleh sisi High transmitter pada saat tangki kosong adalah:
      PHigh = (-hP)(Sf)
      PHigh = (-200 in)(1,07 inH2O/in)
      PHigh = -214 in.inH2O/in
      PHigh = -214 inH2O

      Tekanan yang diterima oleh sisi Low transmitter pada saat tangki kosong adalah:
      PLow = (hL)(Sf)
      PLow = (200)(1,07 inH2O/in)
      PLow = 214 in.inH2O/in
      PLow = 214 inH2O

      Sehingga, Zero Elevation-nya adalah:
      ZE = PHigh-PLow
      ZE = -214 inH2O – 214 inH2O
      ZE = -428 inH2O >>> angka ini sama dengan perhitungan pada artikel di atas.

      Pada saat tangki kosong, tekanan hoidrostatik proses adalah 0 (nol) karena belum memiliki level alias H=0

      Kemudian saat tangki penuh (sampai pada rentang yang akan diukurnya), dimana H=350 in, maka teknanan hidrostatik dari proses adalah:
      PH = (H)(Sp)
      PH = (350 in)(0,9 inH2O/in)
      PH = 315 in.inH2O/in
      PH = 315 inH2O >>> PH ini adalah span-nya transmitter

      Sehingga LRV (Lower Range Value) dan URV (Upper Range Value) dapat dihitung:
      Calibration = “Zero Elevation” sampai (“Zero Elevation” + “Span”)
      LRV = Zero Elevation
      LRV = -428 inH2O

      URV = Zero Elevation + Span
      URV = -428 inH2 + 315 inH2O
      URV = -113 inH2O

      =======Kesimpulan:========
      Transmitter dikalibrasi dengan:
      LRV = -428 inH2O
      URV = -113 inH2O
      Jadi dimanapun posisi transmitter, perhitungannya sama saja.
      =========================

      Mohon maaf jika ada kekeliruan.

      Semoga membantu.
      salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  16. Pingback: Elevated Zero Pada Transmitter Dengan Dua Remote Seal (Contoh Kasus) - TeknisiInstrument

  17. Aspipi

    Mas teknisi instrument
    Jika didalam suatu bejana didalam nya terdapat nilai SG yg berubah rubah itu akan berpengaruh apa tidal terhadap pembacaan level dp transmitter
    Terimaksh

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Mas/Mbak Aspipi,
      Betul sekali, nilai SG cairan yang berubah akan mempengaruhi nilai bacaan dari transmitter.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
      1. Aspipi

        Nah ada kondisi seperti itu mas instrument
        Jadi bagaimana cara nya jika nilai SG nya beruabah ubah tetapi pembacaan pada transmitter tetap stability mas
        Ada cara nya?

        Reply
        1. teknisiinstrument Post author

          Kalau boleh tahu, cairan apakah yang ada di dalam vessel/bejana yang sedang diukur? Seberapa besar perubahan SG yang terjadi?
          Jika perubahan SG-nya signifikan, bisa menggunakan level transmitter jenis radar.

          Salam,
          TeknisiInstrument

          Reply
  18. rahman malik

    Dear Mas / bapak semuanya
    mau tanya, terkait perhitungan di atas, untuk rentang level yang di ukur ” H” : 350 (liquidnya). apakah sama juga dengan jarak antara process tapping (high tapping) hingga ke Low Tapping atau gimana? karena menurut pemahaman saya tinggi liquid di dalam tangki “H” untuk 100% adalah saat liquidnya sudah sama tinggi dengan low tapping-nya, sehingga rentang-nya yang diukur bukannya harus sama dengan “h” (dalam hal ini 400)?

    yang kedua untuk “h” (penentuan minusnya) pada saat transmitter dibawah Process Tapping atau saat transmitter diatas process tapping?

    mohon bantu jawabannya karena saya mau pasang level transmitter 3051CD

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Mas Rahman Malik,
      Salam kenal 🙂

      Dengan konstruksi seperti pada gambar ilustrasi di atas, DP transmitter tersebut memiliki kemampuan mengukur level setinggi “h” yaitu 400 inci. Transmitter tersebut bisa dikalibrasi untuk mengukur level sampai ketinggian maksimal 400 inci atau “h”. Jadi bisa saja dikalibrasi untuk mengukur nilai maksimal pada 300 inci, atau 200 inci, atau berapapun antara 0-400 inci. Tapi jika transmitter yang memiliki range besar, dan dikalibrasi untuk range kecil, biasanya akurasinya akan turun.

      Untuk h, itu jarak fisik antar tapping point, jadi hitungan untuk transmitter akan mengikuti kondisi tapping point tersebut.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  19. rahman malik

    Dear Mas
    Terima Kasih banyak atas jawabannya.
    satu pertanyaan lagi bagaimana caranya perhitungannya jika LRV nya (untuk kalibrasi) jika saya mulai dari 0 inh2O bukan dari nilai minus dan URV nya pasti bernilai positif juga kan jika LRV nya 0?
    hal ini guna memudahkan dalam proses maintenance (jadwal verify/kalibrasi tahunan) dengan menggunakan Pneumatic Hand Pump karena tidak perlu vakum tapi positif pressure?

    Saya ucapkan Terima Kasih atas bantuan jawabnya

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Mas Rahman Malik,
      Jika transmitternya menggunakan remote seal dengan menggunakan liquid pengisi saluran kapiler dari tapping point ke sensing port di transmitter, maka nilai LRV akan selalu negatif, karena pada posisi tangki kosong, tekanan hidrostatik yang dialami oleh sisi LOW pressure dari transmitter lebih tinggi dibanding dengan tekanan hidrostatik yang dialami oleh sisi HIGH pressure. Karena DP transmitter mengukur perbedaan tekanan antara sisi HIGH pressure dan sisi LOW pressure: DP = HP-LP, jika LP-nya lebih besar, maka DP yang dijadikan LRV saat tangki kosong, akan selalu negatif.
      Kecuali pada tangki terbuka dimana sisi low pressure-nya tidak bertekanan, baik tekanan liquid pengisi, maupun tekanan dari tanki.

      Walaupun LRV-nya negatif, karena transmitter dengan remote seal, liquid pengisi saluran kapilernya tidak terhubung langsung dengan proses, tapi terpisah oleh seal, biasanya diafram. dan didipasng isolation valve. Maka tekanan dari hand-pump bisa di-inject-kan ke sisi luar sealnya pada isolation valve.

      Misalnya seperti artikel di atas:
      Hasil perhitungan didapat:
      LRV = -428 inH2O
      URV = -113 inH2O

      Maka span-nya adalah URV-LRV = -113 – (-428) = 315
      Untuk mengkalibrasi, bisa di-inject tekanan dari handpump sebagai berikut:
      0 inH2O untuk mensimulasikan 0%
      315 inH2O untuk mensimulasikan 100%

      Dan tekanan diantaranya untuk mensimulasikan level yang proporsional.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply
  20. rahman malik

    Dear Mas Teknisi Instrument
    1. saya mau tanya, ditempat saya kerja ada tangki solar, diatas tangki tertutup tersebut tersebut terpasang Flame Arrestor, apakah ini bisa disebut open tank ?
    2. tangki tersebut punya tinggi 5200mm, tetapi dipasang dua DP Transmitter Rosemount 1151, transmitter pertama di pasang utk setengah tinggi tangki (Tapping High dimulai dekat dasar tangki menggunakan tubing 1/2 inch, dan tapping low-nya di setengah tinggi kebawah tangki juga menggunakan tubing 1/2inch), Transmitter ke-2 dipasang untuk setengah keatasnya (High Tapping-nya dimulai dari tengah tinggi tangki dan low tapping-nya hampir puncak tangki) jadi di WinCC pembacaannya adalah 2 x 100% jika isi tangki tersebut penuh. Pertanyaan nya kira kira apa alasan dipasang dua DP transmitter untuk level tangki tersebut ya mungkin ada punya pengalaman yang sama?
    3. jika saya ingin menjadikan cukup hanya dengan 1 DP transmitter (Rosemount 3051 CD) bagaimana rumus perhitungannya ya ?

    mohon dibantu
    atas jawabannya diucapkan terima kasih

    Reply
    1. teknisiinstrument Post author

      Mas Rahman Malik,
      1. Jika tekanan di dalam tangki sama dengan atmosfer, maka bisa saja dikatakan tangki terbuka. Namun jika flame arresternya mengakibatkan restriksi sehingga terdapat perbedaan tekanan antara bagian atas tangki dengan atmosfer maka mungkin termasuk ke dalam tangki tertutup, itu sebabnya sisi low pressure dari transmitter dihubungkan ke bagian atas tangki.

      2. Coba lihat span-nya transmitter, jika span-nya kurang dari 4160 (jika isinya solar dengan SG 0,8), mungkin dipasang dua untuk mendapatkan pengukuran yang diinginkan. Atau jangan-jangan tangkinya ada dua kompartemen?

      3. Jika ingin diganti dengan satu transmitter, yakinkan transmitter-nya memiliki span paling tidak 4160mmH2O untuk solar dengan ketinggian maksimal 5200mm. Misalnya jika tangki selalu penuh (5200mm solar, dengan SG anggap saja 0,8) akan menimbulkan tekanan hidrostatik sebesar 5200 x 0,8 = 4160mmH2O. Maka jika transmitter-nya bukan yang tipe remote seal atau tidak dilengkapi dengan wet leg, maka kalibrasinya adalah:
      LRV = 0 mmH2O
      URV = 4160mmH2O

      Semoga membantu.

      Salam,
      TeknisiInstrument

      Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*